head

Monday, December 25, 2017

Kisah Menjaga Rahasia

http://dapalan.com/Jb5I




Gosip, layaknya sesuatu yang mudah ditemui. Satu rahasia yang semestinya tersimpan rapi pun begitu mudah dibongkar melalui jalan ini. Tak hanya diminati oleh kaum ibu, anak-anak pun banyak menggemarinya. Tatkala duduk-duduk bersama teman, tak jarang berbagai obrolan meluncur tanpa terasa. Sampai hal yang semestinya tak disampaikan pun akhirnya terungkap. Terkadang disertai bumbu, “Ssst…. tapi jangan bilang siapa-siapa ya? Ini rahasia!”
Hal tercela yang dianggap biasa. Orangtua yang mendengar atau menyaksikan anak-anaknya melakukan seperti ini pun tak bereaksi. Wallahul musta’an…
Padahal tidak demikian yang ada dalam kehidupan para pendahulu kita yang shalih. Mereka begitu kukuh memegang sesuatu yang disebut rahasia. Barangkali perlu kita lihat, bagaimana putri Rasulullah ?, Fathimah radhiyallahu ‘anha memegang rahasia sang ayah, sampai waktunya dia bisa mengungkapkannya. Aisyah radhiyallahu ‘anha mengisahkan:
“Suatu ketika, Fathimah datang berjalan kaki. Cara jalannya amat mirip dengan cara jalan Nabi ?. Nabi ? lantas menyambut, “Selamat datang, wahai putriku!” Lalu beliau membisikkan sesuatu kepadanya. Fathimah pun menangis. Kutanyakan kepadanya, “Mengapaengkau menangis?” Kemudian beliau membisikkan sesuatu lagi kepadanya, lalu dia tertawa. Aku berkata heran, “Tak pernah kulihat kegembiraan yang begitu dekat dengan kesedihan seperti hari ini.” Aku pun bertanya pada Fathimah tentang apa yang dikatakan Nabi?. Fathimah menjawab, “Aku tak akan menyebarkan rahasia Rasulullah ?!” Sampai ketika Nabi ? telah wafat, aku tanyakan kembali hal itu kepadanya (barulah Fathimah menceritakannya).” (HR. Al Bukhari no.3623/3624 dan Muslim no.2450)
Kalau sekarang kita dapati, orangtua yang membiarkan perilaku anaknya menyebarkan rahasia, dulu pada masa shahabat, orangtua justru membimbing anaknya untuk menjaga rahasia. Seorang ibu yang mulia, yang dikenal amat besar semangatnya untuk memberikan kebaikan pada anaknya, Ummu Sulaim radhiyallahu ‘anha, menjadi cermin bagi kita untuk berkaca diri. Diceritakan oleh putranya, Anas bin Malik ?:
“Rasulullah ? pernah mendatangiku ketika aku sedang bermain-main dengan anak-anak yang lain. Beliau memberi salam kepada kami, lalu menyuruhku untuk suatu keperluan, sehingga aku terlambat pulang kepada ibuku. Ketika aku datang, ibuku bertanya, “Apayang membuatmu terlambat?” “Rasulullah ? menyuruhku untuk suatu keperluan,” jawabku. “Apa keperluannya?” tanya ibuku. Aku menjawab, “Itu rahasia.” Ibuku pun mengatakan, “Kalau demikian, jangan engkau beritahukan rahasia Rasulullah ? kepada siapa pun!” (HR. Al Bukhari no.6289 dan Muslim no.2482)
Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan,sebagian ulama mengatakan bahwa sepertinya rahasia itu khusus berkenaan dengan istri-istri Nabi ?. Seandainya rahasia itu berupa ilmu tentu tidak ada celah bagi Anas ? untuk menyembunyikannya.
Al Hafizh rahimahullah juga menukilkan penjelasan Ibnu Baththal rahimahullah bahwa pendapat yang dipegangi oleh ahlul ilmi, rahasia tidak boleh disembunyikan bila mengandung bahaya bagi pemiliknya. Sebagian besar dari mereka berpendapat bila pemilik rahasia itu meninggal, maka tidak harus disembunyikan rahasianya sebagaimana yang harus dilakukan semasa hidupnya, kecuali bila berakibat merendahkan martabatnya. (Fathul Bari, 11/99)
Demikian semestinya. Orangtua harus benar-benar bijak mengajarkan kepada anak-anaknya untuk menjaga rahasia. Tidak setiap hal boleh diberitakan dan tidak setiap rahasia boleh disebarkan. Dengan ini, akan tumbuh kepercayaan masyarakat kepada dirinya di masa mendatang, sebagai seseorang yang dipandang bisa memegang rahasia. Wallähu ta’älä a’lamu bish shawäb.


Tanda-tanda Terkena gangguan jin

http://dapalan.com/Jb8d






TANDA-TANDA TERKENA GANGGUAN JIN


Setiap penyakit dapat dikenali dari gejala-gejala atau tanda-tandanya. Berikut ini saya sebutkan beberapa tanda/gejala orang yang terkena gangguan jin, apapun jenis gangguan jin teresebut.

Tanda-tanda yang saya sebutkan dibawah ini adalah hasil pengamatan, pengalaman menangani pasien. Tidak diperlukan ilmu khusus untuk mengetahui gangguan jin pada diri seseorang. Cukup cermati atau tanda point-point dibawah ini, maka dengan mudah Anda dapat memastikan ada tidaknya gangguan jin pada diri seseorang.

Bagaimana cara menggunakan daftar gejala gangguan jin ini ?

Sederhana, silahkan baca dan cermati satu per satu, lalu perhatikan diri anda atau orang yang akan anda analisa, apakah gejala-gejala ini ada pada diri anda?

Berusahalah untuk sejujur mungkin …

jika ada gejala-gejala tersebut dibawah ini ada pada diri anda, maka kemungkinan besar ada gangguan jin dalam diri anda.

Gejala – gejala Gangguan jin pada manusia

1. Gejala pada waktu tidur :

Susah tidur malam, yaitu tidak bisa tidur kecuali setelah lama/bersusah payah
Susah bangun, yaitu kebanyakan tidur sehingga tidak bisa melakukan ibadah –ibadah yang diinginkan
Cemas, sering terbangun pada waktu malam
Mimpi buruk, mimpi melihat sesuatu yang mengancamnya lalu ingin berteriak minta pertolongan tetapi tidak bisa
Mimpi melihat berbagai binatang seperti : kucing, anjing, tikus, onta, kuda, monyet, serigala, harimau dll
Bunyi gigi geraham beradu pada saat tidur
Tertawa, menangis, teriak, mengomel pada saat tidur
Merintih pada saat tidur
Mimpi seolah-olah jatuh dari tempat yang sangat tinggi
Berdiri dan berjalan dalam keadaan tidur dan tanpa kesadaran
Mimpi berada dalam lingkungan pemakaman,didalam kuburan, tempat sampah atau jalan yang mengerikan
Mimpi melihat orang aneh seperti tinggi sekali, pendek sekali, putih sekali, hitam sekali
Mimpi sangat menyeramkan/melihat hantu
Mimpi denga lawan jenis/sama jenis yang sam berkali-kali dan ingin bertemu dengan orang yang dimimpikan
Mimpi seakan tertindih benda yang sangat berat ( Tidihan-bhs Jawa) dan sulit untuk melepaskan
Mendengkur sangat keras
Mimpi melihat/bertemu dengan keluarga yang sudah mati,melihat mayat
Mimpi berada dalam abad lampau
Mimpi terjadi peristiwa dan keesokan harinya terjadi peristiwa yang sama dalam mimpi

2. Gejala – gejala Pada wktu terjaga

Sering was – was/ketakutan
Suka marah – marah/ emosi tidak terkendali
Dorongan kuat untuk bermaksiat
Lesu dan malas sekali untuk beribadah
Sulit sekali untuk khusu’ dalam sholat ( susah untuk mengingat sudah berapa rokat yang sudah kerjakan )
Suka sekali menghayal, melamun, mengurung diri
Selalu pusing tidak disebabkan oleh penyakit pada kedua mata, telinga, hidung, gigi, tenggorokan atau lambung
Selalu berpaling dari dzikrullah, meninggalkan/meremehkan untuk menegakkan/melakukan sholat dan ketaatan yang lainnya
Pikiran selalu linglung, selalu sedih tanpa sebab, jantung deg-degkan tanpa sebab,kesurupan
Merasa ada yang mengikuti, mengejar ingin membunuh/mengancam, merasa akan kedatangan seseorang/beberapa orang, merasa akan dilamar seseorang, merasa ada yang mengajak bicara, mendengar bisikan – bisikan agar melakukan sesuatu ( membunuh, memperkosa/bersetubuh dengan anggota keluarga, memukul,bunuh diri dengan meloncat sungai/gedung bertingkat/melintasi rel kereta api diwaktu kereta api lewat)
Sering mendengar orang memanggil namanya
Sering mencium bau-bauan : wangi( kembang/bunga, menyan/dupa, busuk, anyir,dll )
Melihat benda – benda seolah – olah bergerak, berputar, terbalik, miring
Melakukan tindakan – tindakan yang aneh/konyol tanpa disadari
tiba-tiba dapat meramal/membaca pikiran orang lain/mengetahui apa yang akan terjadi
Cemas dan Paranoid ( takut yang berlebihan )
Melihat penampakan makhluk halus atau merasakan keberadaan mekhluk halus
Rasa sakit pada salah satu anggota badan namaun setelah periksa ke dokter tidak terdapat penyakit secara medis/dokter tidak sanggup mengobatinya.
 LANGKAH PERTAMA JIKA GANGGUAN JIN TERJADI.

Memanggil Iblis

Abu Sa’id al-Kharraz (w. 277 H/890 M) adalah Sufi terkenal dengan sejumlah karya monumentalnya. Ia berasal dari Baghdad dan berguru pada Dzun Nun al-Mishri dan an-Nabaji, juga berguru kepada Abu Ubaid al-Bishri dan Bishri Ibnu al-Harits.
Suatu hari, al-Kharraz bermimpi bertemu iblis. Iblis kelihatan menjauh darinya. Melihat iblis semakin menjauh lalu al-Kharraz pun memanggilnya.

“Hai Iblis! Kemarilah, apa sebenarnya maumu?,” katanya.
“Apa yang akan kulakukan padamu, sedangkan dirimu telah membuang dari dirimu sendiri, padahal yang kau buang itu bisa kugunakan untuk menipu manusia,” jawab sang Iblis.

“Apa itu?”

“Dunia!”
“Iblis kelihatan sangat segan dengan al-Kharraz, tapi pelan-pelan ia menoleh kepadanya.
“Tapi aku masih punya sesuatu berupa bisikan halus untukmu,” kata Iblis.
“Apa itu?”

“Bergaul dengan orang yang banyak bicaranya.” jawab Iblis.



Syeitanpun Hapal Ayat Kursi

http://dapalan.com/JbCq

SYETANPUN HAPAL AYAT KURSI

Kita semua meyakini bahwa ayat kursi apabila dibaca maka syetan lari terbirit-birit berdasarkan beberapa hadist dan riwayat namun tidak semua orang mau me-riset apakah benar syetan itu lari ketika dibacakan ayat Kursi? Dan apakah ayat Kursi yang kita bacakan sudah memenuhi persyaratan yang diperlukan agar setan bisa hilang? Tentu pertanyaan ini tidak harus dijawab namun yang lebih penting tahukah anda bahwa syetan pun hapal ayat Kursi? Lho kok bisa?!

ini bukan cerita khayalan akan tetapi memang fakta yang terjadi di zaman nabi berikut kisahnya:

Abu Hurairah RA bercerita : Suatu hari Rasulullah SAW menugaskanku untuk menjaga harta zakat pada bulan Ramadhan. Tiba-tiba datanglah seorang laki-laki melihat-lihat makanan dan langsung mengambilnya. Aku lalu menegurnya, “Jangan dulu mengambil, sebelum kusampaikan tentangmu kepada Rasulullah”.

Laki-laki itu menjawab, “Aku sudah berkeluarga dan saat ini betul-betul membutuhkan makanan untuk mereka”. Mendengar itu aku akhirnya mengizinkan dia mengambil makanan itu.

Ketika pagi tiba, Rasulullah bertanya, “Wahai Abu Hurairah, apa yang kau lakukan kemarin?”

Aku menjawab, “Wahai Rasulullah, seorang laki-laki mengadukan kesusahan keluarganya dan dia memohon harta zakat pada saat itu juga, lalu aku persilahkan dia mengambilnya”.

Rasulullah SAW bersabda kembali, “Dia telah mengelabuimu, wahai Abu Hurairah, dan besok akan kembali lagi”.

Karena tahu dia akan kembali lagi, keesokan harinya aku mengawasi secara teliti dan ternyata betul apa yang disampikan Rasulullah, dia telah berada di ruang harta zakat sambil memilih-milih harta zakat yang terkumpul lalu ia mengambilnya.

Melihat itu, aku berkata kembali, “Jangan kau ambil dulu harta itu sampai ada izin dari Rasulullah SAW”.

Laki-laki itu menjawab, “Aku betul-betul sangat membutuhkan makanan itu sekarang, keluargaku kini sedang menunggu menahan lapar. Aku berjanji tidak akan kembali lagi esok hari.” Mendengar itu, aku merasa kasihan dan akhirnya aku persilahkan kembali dia mengambil harta zakat.

Keesokan harinya Rasulullah bertanya kembali, “Apa yang kau lakukan kemarin, wahai Abu Hurairah?”

Aku menjawab, “Orang kemarin datang lagi dan meminta harta zakat. Karena keluarganya sudah lama menunggu kelaparan, akhirnya aku kembali mengizinkan dia mengambil harta zakat tersebut.”

Mendengar itu, Rasul bersabda kembali, “Dia telah membohongimu dan besok akan kembali untuk yang ke tiga kalinya.”

Besoknya ternyata laki-laki itu kembali lagi. Seperti biasanya, dia mengambil harta zakat yang telah terkumpul di dalam gudang. Melihat itu, kembali aku menegur, “Janan mengambil dahulu, aku akan memohon izin kepada Rasulullah SAW terlebih dahulu. Bukankah kau berjanji tidak akan kembali lagi, tapi kenapa kini kembali juga?”

Laki-laki itu menjawab, “Izinkanlah untuk terakhir kalinya aku mengambil harta zakat ini dan sebagai imbalan aku akan ajarkan kepadamu sebuah kalimat yang apabila kamu membacanya, Allah akan selalu menjagamu dank au tidak akan disentuh dan didekati oleh setan sehingga pagi hari”.

Aku tertarik dengan ucapannya. Aku pun menanyakan kalmat apa itu. Dia menjawab, “Apabila kau hendak tidur, jangan lupa membaca Ayat Kursi terlebih dahulu karena dengannya Allah akan menjagamu dan kau tidak akan didekati setan hingga pagi tiba.” Kali inipun aku mengizinkannya mengambil harta zakat.

Keesokan harinya Rasulullah kembali menanyakan apa yang telah kulakukan kemarin dan kukatakan, “Ya Rasulullah, aku terpaksa membolehkannya kembali mengambil harta zakat setelah dia mengajarkanku kalimat yang sangat bermanfaat dan berfaedah.”

Rasul bertanya, “kalimat apa yang diajarkannya?”

Aku menjawab bahwa dia mengajarkan ayat Kursi dari awal sampai akhir dan dia katakana bahwa kalau aku membacanya Allah akan menjagaku sampai pagi hari.

Rasulullah SAW lalu bersabda,”Kini apa yang dia sampaikan memang betul namun tetap saja dia sudah berhasil mengelabuimu dengan mengambil harta zakat. Tahukah kau siapa laki yang mendatangimu tiga kali itu?”

Aku menjawab, “Tidak, aku tidak tahu”

Rasulullah SAW kembali bersabda, “Ketahuilah, dia itu setan.” (HR. Bukhari)

Berbicara tentang syetan memang tidak akan habis-habisnya karena memang dari zaman Nabi Adam sampai sekarang syetan selalu menjadi simbol perlawanan bagi manusia terhadap kejahatan. Kalau malaikat merupakan simbol kebaikan maka sebaliknya syetan merupakan symbol kejahatan. Kalau menyimak pengalaman salah seorang sahabat Nabi bernama Abu Hurairah yang diperdaya oleh syetan yang berwujud manusia seperti yang diceritakan dalam tulisan Syetan pun Bisa Hapal Ayat Kursi, padahal Abu Hurairah itu sedang menjalankan perintah Nabi yaitu menjaga harta zakat sudah pasti merupakan bagian dari ibadah lalu bagaimana dengan kita yang hidup di zaman 1400 tahun setelah Nabi, tentu akan lebih mudah lagi diperdaya. Pernahkah kita berfikir jangan-jangan kita telah berulang kali berhubungan dengan syetan tanpa kita sadari atau bisa jadi syetan telah lama bersemayam dalam diri kita juga tanpa kita sadari.

Pepatah lama mengatakan, “Jari telunjuk lurus jari kelingking berkait”, saya lupa persis pepatah tersebut kalau salah kata-katanya tolong dikoreksi, inti nya kita sering kali dengan mudah menuduh orang lain berbuat salah karena sifat dasar manusia itu tidak mau disalahkan, jarang sekali manusia mau mengoreksi diri sendiri, memperbaiki kesalahannya. Tidak ada manusia yang mengatakan, “Dalam diri saya masih banyak Syetannya” pasti dengan mudah kata-kata yang di ucapkan adalah, “kamu itu syetan” atau “kamu penyembah syetan” dan lain-lain kata yang tidak mengenakkan. Seperti hal nya seseorang yang telah mengirim email kepada saya, mula-mula berkenalan, namun setelah mengetahui bahwa antara saya dengan dia berbeda Mursyid dengan serta merta dia menasehati menuduh saya, “hati-hati anda disesatkan oleh Iblis”.

Saya mengucapkan terimakasih karena telah mengingatkan saya, mudah-mudahan atas do’a dan kasih sayang Guru saya yang terus menerus membimbing dan menuntun saya semoga Allah akan selalu menjagakan hati yang lemah ini agar tetap lurus dan tidak tersesat. Kalau yang menulis email kepada saya membaca tulisan ini semoga juga akan terbuka hati nya bahwa di dunia ini Mursyid tidak harus satu dan kita tidak mungkin memaksakan seluruh manusia untuk ber Mursyid kepada satu orang karena begitu banyak nya manusia yang ada dimuka bumi ini. Diperlukan kearifan dan kebijaksanaan kepada kita semua untuk bisa menerima perbedaan, baik dikalangan sesama pengamal Tarekat maupun diluar Tarekat demi memperkuat tali persaudaraan sesama muslim sebagai mana yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Sufi Muda hadir bukan untuk mengatakan bahwa Mursyid saya yang paling benar dan Mursyid lain salah. Sufi Muda hadir sebagai jembatan penghubung diantara sesama pengamal tasawuf, sesama pengamal Tarekat, sebagai media untuk bisa saling tukar pikiran dan mudah-mudahan bisa saling berbagi kasih sayang yang merupakan ajaran pokok tasawuf yaitu cinta kepada Allah dan cinta kepada sesama makhluk-Nya. Kalau pun saya mengatakan bahwa Guru saya adalah hebat itu merupakan hal yang wajar, sudah pasti setiap murid akan membanggakan Guru nya dan itu merupakan salah satu Adab dalam Tarekat. Yang selalu saya hindari adalah mengatakan Guru Mursyid lain itu salah dan sesat karena itu bukan hak saya. Guru saya selalu berpesan bahwa, “jangan sekali-kali kamu mencaci seorang wali karena itu sama dengan minum racun, niscaya kau akan mati pelan-pelan dan tidak akan beruntung dunia dan akhirat”. Nasehat itu selalu melekat dalam diri saya, karena itu saya berusaha untuk tidak menjelek-kelakkan Tarekat lain apalagi menjelek-jelakkan Guru Mursyid nya. Saya masih ingat cerita Guru saya saat Beliau masih ber Guru, suatu hari Beliau melaporkan kepada Guru nya bahwa ada orang yang ingin belajar Tarekat akan tetapi Guru Beliau tidak mau menerima orang tersebut sebagai murid. Kemudian Guru saya memberanikan diri untuk bertanya kepada Gurunya, “Guru, kenapa dia tidak diterima menjadi murid?” Kemudian Guru Beliau menjawab, “Anakku, dia tidak mungkin bisa menjadi murid wali karena dulu kakeknya adalah orang yang pernah mencaci seorang wali bahkan memusuhinya”.

Kembali ke masalah syetan, kalau syetan bisa masuk kedalam diri manusia dan menyerupai persis seperti manusia tentu syetan juga akan bisa masuk ke dalam air, tanah, pohon, api dan lain-lain, seluruh benda bisa dimasuki dan diserupai oleh syetan. Kalau begitu tidak menutup kemungkinan syetan bisa masuk ke dalam sajadah kita, peci yang kita pakai untuk shalat, kain sarung dan baju, lalu bagaimana kita bisa tahu ada unsur syetan di dalam nya, apa alat pengukur kita?

Disinilah perlunya ilmu Kerohanian yang dikenal dengan Tarekat, karena dengan ilmu syariat tidak akan bisa menyelesaikan problem tersebut. Untuk bisa mendeteksi syetan tentu syarat utama adalah dalam diri kita harus tidak ada unsur syetannya. Bagaimana cara membersihkan unsur syetan dalam diri kita? Bisakah kita sendiri membersihkanya?.

Sayang nya kita tidak bisa membersihkan unsur-unsur syetan yang mengendap-endap dalam dada kita yang sudah ada sejak lahir. Syetan dalam diri kita hanya bisa dihilangkan oleh dimensi yang lebih tinggi yaitu Nur Allah. Dengan Nur Allah tersebut maka segala unsur kejahatan dalam diri kita yang di istilahkan sebagai syetan akan lenyap dan hilang. Dari mana kita bisa mendapatkan Nur Allah sebagai unsur tak terhingga tersebut? Nur Allah dititipkan kedalam diri Rasulullah SAW yang kemudian dikenal dengan Nur Muhammad yang kemudian diteruskan kepada sekalian Para Sahabat dan diteruskan oleh para Aulia Allah para Guru Mursyid yang membawa wasilah berupa Nur Allah dan kemudian disalurkan juga ke dalam dada kita sehingga dengan itulah maka segala unsur kejahatan dalam diri kita akan hilang. Begitu pentingnya ber-wasilah sehingga Allah mewajibkan kepada orang-orang yang beriman untuk mencarinya sebagai mana firman Allah SWt dalam surat al-Maidah, 35 :

“Hai Orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan carilah Wasilah (Jalan, metode, frekwensi yang bisa mendekatkan diri kepada-Nya), dan bersungguh-sungguh lah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat kemenangan/sukses.”

Kalau dalam diri kita masih banyak unsur syetan nya bagaimana mungkin kita bisa menghilangkan syetan yang ada diluar kita, ibarat sebuah komputer yang ber virus tentu tidak akan bisa membersihkan virus, mesti ada program anti virus diluar komputer tersebut yang akan membersihkannya. Kalau dalam diri kita belum dihilangkan unsur-unsur jin sebagaimana yang disebutkan dalam Surat An Naas lalu kita merasa bisa menghilangkan jin diluar kita, mengusir jin di pohon, pemburu hantu dan lain-lain bukankah itu sama dengan iklan yang ada di TV, “Masa Jeruk Minum Jeruk?” “Masa Jin ngusir Jin?” he he he.

Ada baiknya kita menfokuskan diri untuk menghilangkan syetan yang ada dalam diri kita daripada kita sibuk mengurus syetan di luar diri kita. Karena yang bisa menghilangkan syetan itu hanya Nur Allah yang otomatis bagian dari Allah maka yang harus kita cari adalah wasilah yang bisa menghubungkan diri kita dengan Allah agar Nur Allah tersebut bisa tersalur kedalam diri kita. Seluruh wajah manusia bisa ditiru syetan kecuali wajah Rasulullah SAW dan wajah para Guru Mursyid yang dalam dirinya ada Nur Allah. Dengan demikian kalau ingin dada anda dibersihkan dari unsur syetan maka nya carilah Guru Mursyid yang akan menyinari dada anda dengan Nur Ilahi dengan demikian ketika Nur itu terus menerus ber tajalli dalam diri anda secara otomatis syetan tidak akan betah disana. Setelah dada anda terisi dengan Nur Allah, maka secara otomatis rohani anda akan terbawa ke alam yang disekelilingnya hanya ada satu unsur yaitu Nur Allah, itulah Alam Rabbani dimana seorang hamba akan begitu dekat dengan Tuhannya. Semoga Allah Yang Maha Rahman dan Maha Rahim berkenan membimbing kita untuk bisa sampai kepada-Nya, Amien Ya Rabbal ‘Alamin.


Kisah Berteman dengan Jin

http://dapalan.com/JbG7


KISAH BERTEMAN DGN JIN
 MEMILIKI TEMAN JIN
JIN adalah salah satu makhluk yang tertera jelas dalam Al Qur’an. Surah Al-Jinn (Arab: ????? ,”Jin”) adalah surah ke-72 dalam al-Qur’an. Surah ini tergolong surah Makkiyah dan terdiri atas 28 ayat. Dinamakan “al-Jinn” yang berarti “Jin” diambil dari kata “al-Jinn” yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Pada ayat tersebut dan ayat-ayat berikutnya diterangkan bahwa Jin sebagai makhluk halus telah mendengar pembacaan al-Qur’an dan mereka mengikuti ajaran al-Qur’an tersebut.

Kharaithi di dalam kitabnya yang berjudul Hawatiful Jan (bisikan-bisikan jin) mengetengahkan sebuah hadis yang teksnya bahwasanya ada seorang lelaki dari kalangan Bani Tamim yang dikenal dengan nama Rafi’ bin Umair, ia menceritakan tentang keadaannya sewaktu baru masuk Islam. Untuk itu ia menceritakan, sesungguhnya pada suatu hari aku sedang mengadakan perjalanan, dan sewaktu sampai di Ramal Alij telah malam, perasaan kantuk yang sangat menguasai diriku lalu segera aku turun dari unta kendaraanku, kemudian untaku itu kutambatkan dengan kuat.

Aku tidur, dan sebelum tidur terlebih dahulu aku meminta perlindungan; untuk itu aku mengatakan, ‘Aku berlindung kepada penunggu lembah ini dari gangguan jin.’ Di dalam tidurku aku bermimpi melihat seorang laki-laki yang membawa sebilah tombak kecil di tangannya, ia bermaksud untuk menusukkannya ke leher untaku. Aku terbangun karena terkejut, dan aku melihat ke kanan dan ke kiri, tetapi ternyata aku tidak melihat sesuatu pun yang mencurigakan. Aku berkata kepada diriku sendiri, ini adalah mimpi buruk.

Kemudian aku kembali meneruskan tidurku, dan ternyata aku kembali melihat laki-laki itu berbuat hal yang sama, maka aku terbangun karena terkejut. Aku lihat untaku gelisah dan sewaktu aku menengoknya ternyata ada seorang laki-laki muda seperti yang aku lihat di dalam mimpiku seraya membawa tombak kecil di tangannya, dan aku lihat pula ada seorang syekh (orang tua) yang sedang memegang tangan laki-laki itu seraya melarangnya supaya untaku itu jangan dibunuh.

Ketika keduanya sedang saling bertengkar, tiba-tiba muncullah tiga ekor sapi jantan liar. Lalu orang (jin) yang tua itu berkata kepada jin yang muda, ‘Sekarang pergilah kamu, dan ambillah mana saja yang kamu sukai dari banteng-banteng liar itu, sebagai tebusan dan pengganti dari unta milik manusia yang aku lindungi ini.’

Lalu jin muda itu mengambil seekor sapi jantan (banteng) liar dan langsung pergi dari situ, selanjutnya aku menoleh kepada jin tua itu, dan ia berkata kepadaku, ‘Hai kamu! Apabila kamu beristirahat pada salah satu lembah, kamu merasa takut akan keseramannya, maka katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb Muhammad dari keseraman lembah ini.’ Jangan kamu meminta perlindungan kepada jin siapa pun, karena sesungguhnya hal itu adalah perkara yang batil.

Aku bertanya, ‘Siapakah Muhammad itu?’ Ia menjawab, ‘Dia adalah nabi berkebangsaan Arab; dia bukan dari timur dan bukan pula dari barat, dan dia diutus pada hari Senin.’ Aku bertanya lagi, ‘Maka di manakah tempat tinggalnya?’ Ia menjawab, ‘Di kota Yatsrib yang banyak pohon kurmanya.’ Maka segera aku menaiki kendaraan untaku ketika waktu subuh telah lewat (matahari terbit) dan aku pacu untaku hingga masuk ke dalam kota Madinah. Sesampainya aku di Madinah Rasulullah saw. melihatku dan beliau langsung menceritakan tentang perihal diriku dan apa yang telah terjadi denganku sebelum aku menceritakan sepatah kata pun tentangnya. Dia mengajak aku untuk masuk Islam, maka aku pun masuk Islam.”

Said bin Jubair mengatakan, “Kami telah memastikan, bahwa berkenaan dengan dialah Allah menurunkan firman berikut ini, ‘Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.’” (Q.S. Al-Jin 6)

Khara’ithi mengetengahkan pula hadis lainnya melalui Muqatil, sehubungan dengan ayat ini, yaitu firman-Nya, “Dan bahwasanya, jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang banyak.” (Q.S. Al-Jin 16) Muqatil menceritakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang kafir Quraisy, yaitu sewaktu mereka tidak mendapatkan hujan selama tujuh tahun.

===BERTEMAN DENGAN JIN===

Bersaudara dengan jin tentu saja diperbolehkan asal tidak melanggar batas. Yang dilarang adalah menyembah jin. Perlakukan jin sama dengan makhluk Allah SWT dimana kita perlu menghormati eksistensinya dan kita tidak boleh berlaku semena-mena. Bukankah kita tidak boleh merusak pohon, membunuh binatang semau kita, berbuat jahat kepada siapapun termasuk kepada jin?

Nah, berikut amalan bertemu dan berteman dengan jin adalah:

-SHOLAT SUNNAH 2 RAKAAT

-AL-FATIHAH

-DO’A NURBUAT

BISMILLAAHIR ROHMAANIR ROHIIM. ALLAHUMMA DZISSHULTHANIL AZHIIM. WA DZIL MANNIL QADIM WA DZIL WAJHIL KARIIM WA WALIYYIL KALIMAATIT TAMMAATI WAD DA’AWAATI MUSTAJAABATI ‘AAQILIL HASANI WAL HUSAINI MIN ANFUSIL HAQQI ‘AINIL QUDRATI WANNAAZHIRINNA WA ‘AINIL INSI WAL JINNI WA IN YAKADUL LADZIINNA KAFARUU LA YUZLIQUUNAKA BI-ABSHAARIHIM LAMMA SAMI’UDZ DZIKRA WA YAQUULUUNA INNAHU LAMAJNUUN WA MAA HUWA ILLA DZIKRUL LIL ‘AALAMIINA WA MUSTAJAABU LUQMANAL HAKIIMI. WA WARITSA SULAIMAANU DAAWUDA ‘ALAIHIMAS SALAAMU AL WADUUDU DZUL ‘ARSYIL MAJIIDI THAWWIL ‘UMRII WA SHAHHIH AJSADII WAQDHI HAAJATII WA AKTSIR AMWAALII WA AULAADII WA HABBIB LINNAASI AJMA’IN WATABAA ‘ADIL ‘ADAA WATA KULLAHAA MIN BANII AADAMA ‘ALAIHIS SALAAMU MAN KAANA HAYYA WA YAHIQQAL QAULU ‘ALALKAAFIRIINA WAQUL JAA AL HAQQU WA ZAHAQALBAATHILU INNAL BAATHILA KAANA ZAHUUQAA. WA NUNAZZILU MINAL QUR’AANI MAA HUWA SYIFAA-UW WA RAHMATUL LIL MU’MINIINA. WA LAA YAZIIDU ZHAALIMIINA ILLAA KHOSAARON. SUBHAANA RABBIKA RABBIL ‘IZZATI ‘AMMMAA YASHIFUUNA WA SALAAMUN ‘ALAL MURSHALIINA WAL HAMDU LILLAHI RABBIL ‘AALAMIIN

SURAH AL-JINN (hapalkan dan baca berulang-ulang sampai anda ditemui jin)

QUL UUHIYA ILAYYA ANNAHU ISTAMA’A NAFARUN MINA ALJINNI FAQAALUU INNAA SAMI’NAA QUR-AANAN ‘AJABAAN YAHDII ILAA ALRRUSYDI FAAAMANNAA BIHI WALAN NUSYRIKA BIRABBINAA AHADAAN WA-ANNAHU TA’AALAA JADDU RABBINAA MAA ITTAKHADZA SHAAHIBATAN WALAA WALADAAN WA-ANNAHU KAANA YAQUULU SAFIIHUNAA ‘ALAA ALLAAHI SYATHATHAAN WA-ANNAA ZHANANNAA AN LAN TAQUULA AL-INSU WAALJINNU ‘ALAA ALLAAHI KADZIBAAN WA-ANNAHU KAANA RIJAALUN MINA AL-INSI YA’UUDZUUNA BIRIJAALIN MINA ALJINNI FAZAADUUHUM RAHAQAAN WA-ANNAHUM ZHANNUU KAMAA ZHANANTUM AN LAN YAB’ATSA ALLAAHU AHADAAN WA-ANNAA LAMASNAA ALSSAMAA-A FAWAJADNAAHAA MULI-AT HARASAN SYADIIDAN WASYUHUBAAN WA-ANNAA KUNNAA NAQ’UDU MINHAA MAQAA’IDA LILSSAM’I FAMAN YASTAMI’I AL-AANA YAJID LAHU SYIHAABAN RASHADAAN WA-ANNAA LAA NADRII ASYARRUN URIIDA BIMAN FII AL-ARDHI AM ARAADA BIHIM RABBUHUM RASYADAAN WA-ANNAA MINNAA ALSHSHAALIHUUNA WAMINNAA DUUNA DZAALIKA KUNNAA THARAA-IQA QIDADAAN WANNAA ZHANANNAA AN LAN NU’JIZA ALLAAHA FII AL-ARDHI WALAN NU’JIZAHU HARABAAN WA-ANNAA LAMMAA SAMI’NAA ALHUDAA AAMANNAA BIHI FAMAN YU/MIN BIRABBIHI FALAA YAKHAAFU BAKHSAN WALAA RAHAQAAN WA-ANNAA MINNAA ALMUSLIMUUNA WAMINNAA ALQAASITHUUNA FAMAN ASLAMA FAULAA-IKA TAHARRAW RASYADAAN WA-AMAA ALQAASITHUUNA FAKAANUU LIJAHANNAMA HATHABAAN WA-ALLAWI ISTAQAAMUU ‘ALAA ALTHTHHARIIQATI LA-ASQAYNAAHUM MAA-AN GHADAQAAN LINAFTINAHUM FIIHI WAMAN YU’RIDH ‘AN DZIKRI RABBIHI YASLUK-HU ‘ADZAABAN SHA’ADAAN WA-ANNA ALMASAAJIDA LILLAAHI FALAA TAD’UU MA’A ALLAAHI AHADAAN WA-ANNAHU LAMMAA QAAMA ‘ABDU ALLAAHI YAD’UUHU KAADUU YAKUUNUUNA ‘ALAYHI LIBADAAN QUL INNAMAA AD’UU RABBII WALAA USYRIKU BIHI AHADAAN QUL INNII LAA AMLIKU LAKUM DHARRAN WALAA RASYADAAN QUL INNII LAN YUJIIRANII MINA ALLAAHI AHADUN WALAN AJIDA MIN DUUNIHI MULTAHADAAN ILLAA BALAAGHAN MINA ALLAAHI WARISAALAATIHI WAMAN YA’SHI ALLAAHA WARASUULAHU FA-INNA LAHU NAARA JAHANNAMA KHAALIDIINA FIIHAA ABADAAN HATTAA IDZAA RA-AW MAA YUU’ADUUNA FASAYA’LAMUUNA MAN ADH’AFU NAASIRAN WA-AQALLU ‘ADADAAN QUL IN ADRII AQARIIBUN MAA TUU’ADUUNA AM YAJ’ALU LAHU RABBII AMADAAN ‘AALIMU ALGHAYBI FALAA YUZHHIRU ‘ALAA GHAYBIHI AHADAAN ILLAA MANI IRTADAA MIN RASUULIN FA-INNAHU YASLUKU MIN BAYNI YADAYHI WAMIN KHALFIHI RASHADAAN LIYA’LAMA AN QAD ABLAGHUU RISAALAATI RABBIHIM WA-AHATHA BIMAA LADAYHIM WA-AHSAA KULLA SYAY-IN ‘ADADAAN


Ketika membaca berulang-ulang surah jin tentu akan terjadi berbagai fenomena penampakan yang berbeda-beda. Namun lanjutkan saja membaca surah al Jin sehingga jin benar-benar datang (bila belum datang ulangi lain waktu seterusnya), bila jin datang maka dia akan menampakkan tanda-tanda bahkan akan menyapa anda dan kemudian sampaikan niat anda untuk menjadikannya teman dan ajukan syarat agar pertemanan itu berlangsung atas dasar keikhlasan dan tidak ada syarat-syarat yang memberatkan. Bila jin mau bersahabat dengan anda maka dia akan memberikan kunci password pemanggilan. Misalnya: jin meminta agar anda menghentakkan kaki ke tanah sambil memanggil namanya dan seterusnya.

TAMBAHAN: setelah anda selesai wirid maka tiupkan ke sebuah benda (misalnya cincin) maka benda ( cincin ) tersebut akan disayangi jin.



Rahasia Malaikat dan Jin

http://dapalan.com/JbJl

RAHASIA MALAIKAT DAN JIN 
Menyingkap Rahasia Malaikat dan Jin 

Malaikat dan Jin mempunyai kelebihan yang berbeda beda tapi dalam prinsipnya sama, Baik malaikat dan jin bisa dipanggil asalkan memenuhi syarat tertentu.Banyak sekali cara memanggil bangsa makhluk halus ini,dari cara yang paling mudah hingga paling sulit semua tergantung dari guru pembimbingnya mau diberikan yang mudah atau yang sulit karena seorang guru tahu sesuatu yang akan diajarkanya.Para sesepuh zaman dulu bila ingin mengambil murid sangat selektif sekali,karena takut ilmu yang diajarkan beliau , digunakan untuk yang tidak baik.Biasanya bagi calon murid yang masih mempunyai kesembongan akan diajarkan yang sulit2 dulu agar si murid menyadari kesombongan yang selalu diperbuatnya.Bagi murid yang yang diberi khodam pendamping biasanya dalam keseharianya bersikap tenang biasanya khodam pendampingnya bangsa jin muslim tetapi tidak boleh bergantung terus menerus jadi khodam pendampingnya sudah disumpah oleh sang guru agar dalam kesulitan bisa membantu yang bersangkutan.Dan bila ingin mempunyai pendamping dari malaikat maka sang murid harus memanggil sendiri malaikatnya dengan ritual yang sudah diajarkan oleh sang guru,maka dalam keadaan tertentu atas izin Allah malaikat akan datang dan memberi bantuan apapun yang dibutuhkan orang yang memanggilnya.Sedangkan cara memanggilnya antara bangsa Jin dan malaikat sedikit berbeda baik dalam kemunculanya,tandanya kehadiranya,cara bicaranya, kemampuanya.Perbedaan yang utama adalah sebagai berikut :

- BANGSA MALAIKAT : Dalam kemunculanya disertai suara yang lemah lembut disertai senyuman,biasanya bangsa malaikat yang sudah dipanggil akan membantu kesulitan apapun yang dialami oleh si pemanggil dengan syarat harus mengamalkan amalan yang diberikan oleh bangsa malaikat itu bila sipemanggil setuju maka malaikat itu akan menjadi sahabat sipemanggil sampai dia meninggal dunia.jadi malaikatnya tidak bisa diwariskan kecuali si pewaris mengamalkan apa yang diamalkan oleh orang yang memberikanya baik tata cara memanggil,amalan dan syarat yang diminta oleh malaikat .

- BANGSA JIN : Dalam kemunculan disertai suara yang tegas bila kita tidak berilmu dan tidak diberi benteng ghaib biasanya jin yang dipanggil akan mengajak bertarung,tapi bila kita berilmu dan diberi benteng ghaib dia akan bicara dengan sopan,senyum,penuh persahabatan dan tidak berani sama kita bahkan Jin itu mau disuruh apapun sesuai dengan kemampuanya.Biasanya bila Jin sudah datang dia akan memberikan suatu amalan yang bersifat memaksa yaitu amalan yang diberikan oleh jin harus dikerjakan maka jin akan membantu apapun yang kita perintah,bila kita tidak mengerjakan maka jin itu tidak mau membantu lagi bila anda setuju dengan syaratnya maka jin itu jadi sahabat si pemanggil,dan setiap hari harus mendoakan jin itu dan pada hari tertentu menyediakan minyak tertentu atau membakar menyan dll. Sebagai tanda terimakasih dan mempererat persahabatan itu berlaku bagi bangsa jin muslim, bukankah sesama umat muslim adalah saudara. Dan bila memanggil bangsa selain jin muslim tentu syaratnya berbeda lagi sesuai dengan syarat yang berlaku pada bangsa jin itu.Dan untuk menghadapi bangsa Jin diperlukan doa atau mantra2 yang bisa membikin Jin itu takut,terbakar,terusir,atau sampai membunuh bangsa jin itu sendiri .Bagaimana peran Tenaga Dalam untuk mengusir Jin? Tenaga Dalam adalah suatu tenaga yang tersimpan dalam tubuh dalam prinsipnya Tenaga Dalam untuk kesehatan bukan untuk melawan bangsa Jin atau memasuki alam ghaib dengan aman,karena Tenaga Dalam kurang efektif bila berhadapan dengan bangsa Jin sekalipun Tenaga dalamnya sempurna,bila kita berhadapan dengan Jin lalu memukul Jin itu dengan Tenaga Dalam Jin itu tidak akan mati atau sakit yang parah, biasanya Jin bila dipukul dengan Tenaga Dalam hanya tepental saja dan Jin itu pasti akan membalas dengan pukulan2nya,bila anda menghadapi Jin yang sakti, sudah jelas anda akan dihajar habis habisan.Dalam sejarah nabi,tidak ada nabi dan rosul menggunakan Tenaga Dalam untuk menaklukan Jin ataupun memasuki alam ghaib tapi nabi dan rosul menggunakan doa atau mantra2 yang sudah tertulis dalam kitab baik Taurat,Zabur,Injil,ataupun Al Qur’an . Di dalam aliran kejawen pun para sesepuh jawa menggunakan mantra2 saktinya untuk menghadapi bangsa Jin ,bukan menggunakan tenaga dalam,karena beliau tahu Tenaga Dalam tidak efektif bahkan bisa mengancam jiwanya bila tetap menggunakan Tenaga Dalam ,Biasanya sesepuh jawa untuk menghadapi Bangsa Jin menggunakan

ilmu Qulhu Geni,Qulhu Sungsang,Komara Geni,Inti Lebur Seketi,Qulhu Derga Balik dll. Karena ilmu2 itu bisa membakar bangsa Jin bahkan dalam radius 5 meter bila memiliki ilmu2 itu Jin sudah kepanasan dan tidak berani mendekat.Sesepuh jawa untuk mengobati gangguan Jin seperti : Kesurupan,santet,teluh,tenung dll.pasti menggunakan ilmu2 itu karena tidak terlalu mengeluarkan banyak tenaga.Dan biasanya untuk melihat tanda kehadiran atau memasuki alamnya bangsa Jin, sesepuh jawa menggunakan ilmu Suket Kolonjono.Sedangkan bangsa malaikat tidak bisa dilihat dengan ilmu Suket Kolonjono karena malaikat tingkatanya lebih halus dan lebih tinggi.Tetapi bangsa Malaikat dan bangsa Jin memiliki beberapa persamaan dalam kedatanganya atau kehadiranya.

Dalam tanda2 kedatanganya antara bangsa MALAIKAT DAN JIN memiliki persamaan sebagai berikut : biasanya sebelum muncul ada angin sepoi2 tapi kadang2 anginya kencang ,lalu munculnya cahaya kadang putih ,merah ,biru dll,datangnya kabut yang menyelimuti ruangan bila dalam pemanggilan berada dalam ruangan, adanya perubahan alam seperti merah senja, kehijauan,atau putih biru , adanya goncangan seperti gempa bumi,adanya suatu makhluk yang mengelus atau memijat kita, barulah MALAIKAT ATAU JIN muncul untuk mengucap salam sebagai tanda kedatanganya.

Bangsa MALAIKAT DAN JIN bisa untuk membantu : Memajukan usaha apapun,mengatasi kesulitan ekonomi,hutang,menarik harta karun,untuk uang bibit,untuk merubah kertas jadi uang,hipnotis,gendam,untuk pengasihan,mengembalikan orang pergi,merukunkan suami istri,mengembalikan pacar yang selingkuh,suami/istri yang selingkuh,mencari jodoh,memanggil saudara kembar,menjadi penyanyi,artis,pemimpin,disayang bos,atasan,di sayang semua orang,untuk mengumpulkan massa,kesaktian,trawangan,penyembuhan medis non medis dll.sesuai dengan kemampuan malaikat dan jin itu.Jadi bila kita sering berdoa kepada Allah maka kita akan selalu dapat pertolongan dari Allah,Entah melalui malaikat,jin,hewan,tumbuhan,sesama manusia atau benda mati .Tidak ada dalam sejarah dalam Al Qur’an Allah menolong manusia dibumi secara langsung sekalipun itu nabi dan rosul,baik mulai nabi Adam As sampai nabi Muhammad SAW.Bila ada yang mengatakan ditolong langsung oleh Allah itu adalah suatu kesombongan apalagi berani mengatakan bisa melihat Allah secara langsung.Dalam prinsipnya berdoa itu pasti dibantu oleh khodam baik Malaikat,jin dll.karena bacaan yang menggunakan tulisan arab,yang sesuai dengan Al Qur’an setiap hurufnya mengandung khodam malaikat dengan jumlah tertentu,bila menggunakan bahasa jawa atau bahasa lainya tapi tujuanya semua ke Allah yang ikut mendoakanya bisa malaikat atau jin bahkan bila kita membaca sahadat yang ikut mendoakan dan menyaksikan semua makhluk, baik benda mati ataupun yang hidup.Jadi mintalah apapun kepada Allah karena itu adalah hak anda sebagai hambaNYA dan setelah itu baru pasrahkanlah.Dan itulah beberapa fenomena2 ghaib yang sering kita jumpai baik di sengaja ataupun tidak sengaja yang sering kita jumpai di masyarakat.




Menguak Rahasia Jin


Menguak RAHASIA JIN
  (Penanggulangan Orang Kesurupan Dan Penyembuhan Penyakit Jin) 


Penanggulangan Orang Kesurupan Jin

Hanya Allah Ta'ala Yang DAPAT menyembuhkan orangutan sakit, demikianlah Yang dinyatakan DENGAN firman-Nya hearts mengabadikan munajat Nabi Ibrahim sebagai:

“Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku”, QS: 26/80

Oleh KARENA ITU, Apa Saja Yang DAPAT dikerjakan Manusia guna membantu kesembuhan orangutan sakit, Hanyalah Sekedar Checklists Memverifikasi Ilmu Pengetahuan Dan Pengalaman. Apabila Bukan penyakit ITU Yang ditakdirkan Allah Ta'ala sebagai penyebab Kematian, Maka DENGAN Izin-Nya Segala penyakit DAPAT disembuhkan, kecuali penyakit tua.

Sesungguhnya ANTARA sakit Dan mati sama Sekali TIDAK ADA Hubungan, meski seringkali sakit Menjadi penyebab Kematian. Supaya Manusia TIDAK menyalahkan Malaikat pencabut nyawa, kadang-kadang orangutan Bisa Mati Mendadak bahkan SEBELUM Sempat mematikan Rokok Yang dihisap, KARENA ITU Saat Tiba-Tiba rumahnya dimasuki truk sebagai Tamu Yang TIDAK diundang.

Oleh KARENA kebanyakan Manusia Takut mati, Maka penyakit Yang semestinya Ringan Menjadi penderitaan Yang menyiksa. Bahkan Sekedar Takut sakit kadang-kadang orangutan memeriksakan Diri Ke Dokter berulang-ulang. Maka disamping orangutan Harus berikhtiar semampunya, hendaknya also bertawakkal. Kalau seandainya Manusia TIDAK Takut mati, Maka penyakit-penyakit tersebut akan malu mendekat, Dan orangutan tersebut Menjadi Manusia Yang memucat sehat di Seluruh Dunia. Mereka bahkan DAPAT merasakan sakit DENGAN Nyaman, sehingga TIDAK Membutuhkan Upaya Pengobatan, semata-semata kerena mengetahui bahwa DENGAN sakit ITU dosa-dosa Dan Kesalahan mendapat pengampunan.

Tiga sebab menjadikan Manusia DAPAT kesurupan jin:
1. KARENA Manusia merusak habitat Jin DENGAN Cara TIDAK Benar.
2. KARENA rasional hearts keadaan TIDAK Berdaya mengahadapi Tekanan BEBAN emosional.
3. KARENA Kondisi Manusia Lemah, baik lahir maupun batin Akibat Terlalu Sering diperdaya Jin selanjutnya dimasuki Jin Qorin.

Manakib Akbar

Menghadapi orangutan kesurupan jin DENGAN sebab Satu Dan doa, cara penanggulangannya Banyak kesamaan. Jin Yang sedang Menguasai si Pasien Seharusnya TIDAK dikeluarkan DENGAN mengerahkan Tenaga Dalam sebagaimana Yang diperagakan para Pelaku ruqyah hearts tanyangan TV. Seperti Seorang pendekar, mereka menguras Tenaga Sampai bermandikan keringat, ITU menujukkan Berarti mereka mengahadapi kekuatan jin DENGAN pertolongan jin. Mereka Melawan Sulthon jin DENGAN warid dimensi jin, DENGAN ITU can Jadi mereka terjebak tipudaya setan jin Dan syirik bahkan DAPAT berakibat fatal yang ditunjukan kepada orangutan Yang ditolong. Perbuatan ITU can Menambah luka PADA Kesadaran penderitanya Dan menjadikannya sebagai Langganan kesurupan jin, bahkan can Jadi Malah Menjadi gila Dan mati.

Tanpa susah-susah seperti ITU siapapun insya Allah Mampu menolong orangutan kesurupan jin DENGAN santai, asal orangutan tersebut mempunyai kemampuan Dan mengerti ilmunya. Orang kesurupan jin Berarti Seluruh Perangkat kehidupannya dikuasai jin, KARENA ITU Saat jin sedang Menjadi Satu dengannya. Oleh KARENA ITU, apabila diadakan Sentuhan ATAU pijatan PADA ANGGOTA Tubuh orangutan tersebut, Yang merasakan sakit Bukan orangnya tetapi jin Yang sedang Menguasai., Tetapi hearts keadaan kesakitan jin Sering berbuat Kebohongan. Mengaku Yang sakit Bukan dia tetapi Manusia Yang disurupi. Padahal orangutan keadaan Yang kesurupan ITU seperti orangutan sedang dibius, sehingga dia TIDAK Ikut merasakan apa-apa dengan pijatan tersebut. Hal keadaan Yang demikian ITU Sesuai DENGAN isyarat Nabi melihat hearts hadits Diatas, bahwa jin MASUK Ke hearts Tubuh Manusia through jalan darahnya,

Beroperasi KHUSUS di Jaringan urat Darah tersebut Terdapat Serabut Simpul-Simpul Darah. Simpul Serabut Darah ITU Terdapat di Banyak Tempat, baik di Bagian kesemek, serbi Dan bahkan di sekujur Tubuh, Dari Simpul-Simpul itulah jin Menguasai Kesadaran Manusia DENGAN bala tentaranya. Maka through Simpul-Simpul ITU pula orangutan Yang sedang menanggulangi orangutan kesurupan jin mengadakan pijatan, tentunya DENGAN Tenaga lahir Dan batin, sehingga meski pijatan ITU pelan, DENGAN Sulthon Beroperasi batin, jin akan merasakan Bagaikan Terbakar. Namun Hal tersebut TIDAK boleh dilakukan ditunjukan kepada orangutan Yang kesurupan jin DENGAN sebab Ketiga. Hendaknya Manusia Sangat Berhati-hati hearts mengani orangutan kesurupan jin DENGAN sebab Ketiga Penyanyi, KARENA jin Yang sedang di hearts Jasad ITU jin Qorin. Apabila jin Qorin Sudah MASUK hearts Jasad Manusia Beroperasi Sempurna, dia TIDAK DAPAT Keluar Lagi. Oleh KARENA ITU, apabila dipaksakan Keluar, jin Qorin Suami akan Keluar Bersama keluarnya kehidupan jasad tersebut. Berarti Jasad ITU Harus Segera dikebumikan KARENA Telah ditinggalkan Oleh kehidupan Yang mendiaminya, alias mati.

Manakib Akbar

Untuk KASUS Pertama, Penghasilan kena pajak jin DAPAT dikeluarkan Dari Jasad orangutan Yang kesurupan, Dan Penghasilan kena pajak orangutan tersebut diminumi ruqyah udara, DENGAN Izin Allah Ta'ala biasanya jin tersebut TIDAK DAPAT Kembali Lagi. BERBEDA DENGAN KASUS kedua, Oleh KARENA masuknya jin Akibat diundang Oleh Kondisi Pikiran Yang Lemah, ketika Kondisi Pikiran ITU Lemah Lagi, Maka jin Yang dikeluarkan ITU can DENGAN Mudah MASUK Lagi. JIKA Hal Terjadi Penyanyi, Maka untuk review mengeluarkan Yang Kedua kali Penyanyi Semakin Sulit. Disamping ITU, can Jadi jin tersebut memasukkan virus jin Yang DAPAT Menjadi sebab Manusia dijangkiti penyakit jin. Apabila keberadaan virus ITU TIDAK Segera terdeteksi, Maka Tahap berikutnya akan Muncul gejalah sakit Yang kadang-kadang DAPAT berakibat fatal yang Bagi kehidupan orangutan Yang kesurupan jin tersebut. JIKA Sudah demikian Berarti sebagian kehidupan orangutan tersebut Telah tergadaikan ditunjukan kepada jin. Adapun DENGAN KASUS Yang Ketiga, KARENA kehidupan Manusia Saat ITU Benar-Benar tergadaikan ditunjukan kepada jin Qorin, Maka Cara Pengobatan Yang memucat Efektif Adalah DENGAN Aqiqoh.

Sesuai Pengalaman, hampir SEMUA orangutan kesurupan jin Yang Parah, orangutan tersebut Sudah diikhtiarkan kesana-kemari, baik ditunjukan kepada Kyai maupun tidak ditunjukan kepada orangutan pintar, Ternyata orangutan tersebut Belum di-aqiqohi. Ketika diaqiqohi, Ternyata Pekerjaan Penyembuhan Menjadi Mudah, sehingga DENGAN Mudah pula si Penderita mendapat kesembuhan dari-Nya. Sungguh bukannya Manusia ampuh Dan sakti ketika si Penderita Yang Sudah Dibawa kesana-kemari Dan Belum also Sembuh, kemudian through serbi-tangan terlatih di ponpes orangutan tersebut mendapat kesembuhan ... .. Hanya Allah Ta'ala Yang menyembuhkan Segala penyakit. Ketika ilmu-Nya diamalkan DENGAN Seluruh kemampuan hearts mengabdi, Maka usaha Seorang hamba get kemudahan Dan Harapan Menjadi Kenyataan.

Penyembuhan Penyakit Akibat Gangguan Jin

Manakib Akbar

Sebagaimana Yang Sudah diuraikan, penyakit Akibat Gangguan jin berada di Tiga LOKASI, Pertama di badan, kedua PADA Kesadaran Dan Ketiga hearts hati. Dari ketiganya, Yang DAPAT diangkat sebagai Bahan pembicaraan Hanya Yang Pertama, Yaitu “Penyakit hearts Tubuh”. Sedangkan Yang Kedua, Oleh KARENA Penulis Bukan ahlinya, Penulis Tidak mampu memaparkan. Terlebih Lagi Yang Ketiga, Yaitu: “Penyakit hati”. Sedikitpun Penulis Tidak mampu memberikan Gambaran Dan Solusi. Hanya guru-guru Mursyid Yang suci, baik lahir maupun batin Serta mulia akhlaknya Yang Sanggup Mengobati hati Manusia. Mareka ITU Bagaikan Dokter-Dokter Ahli hearts bidangnya, merekalah Yang memucat Mampu memberikan jalan Keluar Serta penerapannya.

Penyakit Akibat Gangguan jin Yang ADA di hearts Tubuh Manusia, baik Yang terkadang dinyatakan Oleh dukun santet sebagai Yang dikirimkan Oleh Manusia ditunjukan kepada Manusia maupun DENGAN Istilah yang lain, Beroperasi Sales manager bentuknya Adalah angin jin. Ketika angin jin ITU MASUK hearts Tubuh Manusia, gejala Awal Yang Dirasakan seperti masuk angin, namun Semakin lama Semakin terasa Anda sakit Dan akhirnya sekujur Tubuh Menjadi sakit Yang TIDAK DAPAT dimengerti Sumber asalnya.

Apabila kadar sakit Yang diderita tersebut Belum Parah, Maka Cara pengobatinya Cukup diminumi udara ruqyah, baik DENGAN dibacakan ayat-ayat suci al-Qur'an al-Karim maupun do'a-do'a. Dalam Hal Suami, Yang membacakan ruqyah haruslah Seorang hamba Yang hidupnya istiqomah, ATAU Sudah get rahasia “Sulthon ilahiyah” Dari dimensi Malaikat. Namun PADA kadar sakit Yang tinggi, penyakit ini tidak Cukup Hanya dikasih air minum ruqyah Saja, tetapi also diaqiqohi. udara Terkadang ruqyah ITU Sekedar untuk review menghilangkan rasa sakit, padahal sakitnya Belum Sembuh. Hal ITU disebabkan KARENA penyebab penyakitnya Belum Hilang. Fungsi pelaksanakan aqiqoh
​​tersebut, disamping sunnah melaksanakan Rasul melihat. also Bagi para ahlinya DAPAT dijadikan media yang untuk review memindahkan verus anasir jin sebagai penyebab penyakit tersebut Ke Tubuh Hewan aqiqoh.

Selanjutnya ANGGOTA Tubuh Hewan Yang Sudah disembelih ITU diperiksa, biasanya Tampak bekas-Kekas penyakit jin Jelas ITU DENGAN. Such as inviting participation seandainya Sumber penyakit ITU di paru-paru, Maka di paru-paru kambing ITU Terdapat Berkas-Berkas merah, bahkan seringkali seketika ITU also paru-paru tersebut Menjadi busuk sehingga Harus dibuang KARENA TIDAK DAPAT mungkin dikonsumsi. Kadang-kadang also hati kambing ITU Saat dimasak Langsung Hancur Dan mengeluarkan bau busuk, padahal asalnya TIDAK apa-APA. Penyanyi Adalah Kejadian Nyata Yang Sehari-hari dihadapi Oleh tim ruqyah di pesantren. Ketika penyebab penyakit ITU Sudah BERHASIL dikeluarkan DENGAN Media Transfer Penyanyi, baru Dampak penyakit tersebut disembuhkan. Namun JIKA dampaknya Sudah Berupa tumor ATAU Kanker, Maka Yang berhak melakukan penyembuah Hanya Seorang Dokter.

Allah Ta'ala Telah mengisyaratkan Hal tersebut DENGAN firman-Nya:

Sesungguhnya orang-orangutan Yang bertakwa Bila mereka ditimpa was-was setan Dari, mereka Ingat ditunjukan kepada Allah, Maka ketika ITU also mereka Melihat hal Kesalahan-kesalahannya. QS: 7/201.

Manakib Akbar

Maksud ayat, “adalah-adalah Dari setan” (Thooifum minansy-syaithooni) Adalah dampaknya. Apabila penyebab penyakit dimensi jin ITU Menyerang Kesadaran Dan hati Manusia, Maka dampaknya Berupa adalah-itu, Dan Bila Menyerang Jasad, Maka dampaknya Berupa penyakit-penyakit Yang ADA di hearts Jasad. Adapun Sumber penyebabnya sama, hearts arti sama-sama tehnologi ATAU Sulthon Yang didatangkan Dari dimensi jin, Hanya Saja untuk review Sasaran Yang BERBEDA Maka jenisnya also BERBEDA. KHUSUS untuk review penyakit hati, TIDAK ADA Yang DAPAT menyembuhkan kecuali orangnya Sendiri, Yaitu DENGAN mengikuti thoriqoh Yang terbimbing Oleh guru ahlinya. Mencari Google Artikel menjalani tersebut thoriqoh, disamping penyakit-penyakit hati akan mendapat kesembuhan also derajat orangutan tersebut di Sisi Allah Ta'ala akan Menjadi MENINGKAT, baik derajat di Dunia maupun di akhirat Nanti. Adapun fungsi fungsi guru mursyid untuk review menunjukkan jalan Serta membimbing hearts Pelaksanaan amal, baik Beroperasi lahir maupun batin. Apabila Perjalanan ibadah ITU TIDAK dibimbing Oleh guru mursyid, Maka Yang Menjadi Pembimbing Adalah setan jin. Sebagaimana Yang Telah disampaikan Oleh Sebuah Ungkapan: “Siapa Beramal Tanpa guru, gurunya Adalah setan”

Walhasil, Yang menyembuhkan Segala penyakit Hanya Allah Ta'ala, baik penyakit jasad, penyakit Kesadaran Dan penyakit hati. Adapun Manusia, Hanyalah sebagai Wasila ATAU Perantara Bagi kesembuhan tersebut. Sebagai Seorang hamba, Manusia Harus berusaha mendapat ilmu Dan mengamalkannya sehingga Menjadi kemampuan. Ketika kemampuan ITU ditempa hearts Pengabdian Oleh ujian-ujian Hidup, sehingga ilmu tersebut mendarah daging, selanjutnya derajat orangutan tersebut diangkat Menjadi Seorang Kholifah bumi zamannya. Sebagai Seorang Kholifah bumi-Sesuai kemampuan Dan Kapasitas Serta kekhususan Yang diberikan-dia Harus mengamalkan Kembali Segala ilmu Dan kemampuan ITU untuk review Manusia, Hal tersebut dilaksanakan merupakan Bentuk Pengabdian Beroperasi horisontal. Through serbi-tangan itulah terlatih, Segala Ketetapan Baik azaliyah Mengalir Menjadi takdir. Bukan Allah Ta'ala TIDAK Kuasa merubah Suatu keadaan tidak ditunjukan kepada keadaan yang lain, sehingga Membutuhkan Seorang pelaksana di Muka bumi untuk review berjalannya Suatu takdir Yang Sudah ditetapkan, akan tetapi itulah sunnatullah. Sejak sunnah ITU ditetapkan, TIDAK akan ADA perubahan Lagi untuk review selama-lama. Hal ITU bertujuan, Supaya Segala takdir-Nya DAPAT membuahkan hikmah Serta Pembelajaran Bagi hamba-hamba Yang beriman. Allah Ta'ala Telah menyatakan DENGAN firman-Nya:

Sebagai Suatu sunnatullah Yang Telah Berlaku sejak PT KARYA CIPTA PUTRA, kamu Sekali-kali tiada akan menemukan perubahan Bagi sunnatullah ITU. QS: 48/23.

Hanya Allah Ta'ala Yang Maha Mengetahui DENGAN Segala ilmu-Nya.