head

Saturday, December 16, 2017

Nur Muhammad





NUR MUHAMMAD


Pokok dari ajaran agama adalah mengajarkan kepada ummatnya tentang bagaimana berhubungan dengan Tuhan, cara mengenal-Nya dengan sebenar-benar kenal yang di istilahkan dengan makrifat, kemudian baru menyembah-Nya dengan benar pula. Apakah agama Islam, Kristen, Hindu dan lain-lain, semuanya mengajarkan ajaran pokok ini yaitu bagaimana seseorang bisa sampai kehadirat-Nya. Karena itu pula Allah SWT menurunkan para nabi/Rasul untuk menyampaikan metodologi cara berhubungan dengan-Nya, tidak cukup satu Nabi, Allah SWT menurunkan ribuan Nabi untuk meluruskan kembali jalan yang kadangkala terjadi penyimpangan seiring berjalannya waktu.

Nabi Adam as setelah terusir dari syurga bertahun-tahun bahkan berpuluh tahun bertobat kepada Allah SWT tidak diampuni, setelah Beliau berwasilah (teknik bermunajat) kepada Nur Muhammad barulah dosa-dosa Beliau diampuni oleh Allah SWT, artinya Allah mengampuni Adam as bukan karena ibadahnya akan tetapi karena ada faktor tak terhingga yang bisa menyambungkan ibadah beliau kepada pemilik bumi dan langit. Lewat faktor tak terhingga itulah maka seluruh permohonan Nabi Adam as sampai kehadirat Allah SWT. Faktor tak terhingga itu adalah Nur Muhammad yang merupakan pancaran dari Nur Allah yang berasal dari sisi-Nya, tidak ada satu unsurpun bisa sampai kepada matahari karena semua akan terbakar musnah kecuali unsur dia sendiri yaitu cahayanya, begitupulah dengan Allah SWT, tidak mungkin bisa sampai kehadirat-Nya kalau bukan melalui cahaya-Nya

Nur Muhammad adalah pancaran Nur Allah yang diberikan kepada Para Nabi mulai dari Nabi Adam as sampai dengan Nabi Muhammad SAW, dititipkan dalam dada para Nabi dan Rasul sebagai conductor yang menyalurkan energi Ketuhanan Yang Maha Dasyat dan Maha Hebat. Dengan penyaluran yang sempurna itu pula yang membuat nabi Musa bisa membelah laut, Nabi Isa menghidupkan orang mati dan Para nabi menunjukkan mukjizatnya serta para wali menunjukkan kekeramatannya. Karena Nur Muhammad itu pula yang menyebabkan wajah Nabi Muhammad SAW tidak bisa diserupai oleh syetan.

Setelah Rasulullah SAW wafat apakah Nur Muhammad itu ikut hilang?

Tidak! Nur tersebut diteruskan kepada Saidina Abu Bakar Siddiq ra sebagai sahabat Beliau yang utama sebagaimana sabda Nabi:

“ Tidak melebih Abu Bakar dari kamu sekalian dengan karena banyak shalat dan banyak puasa, tetapi (melebihi ia akan kamu) karena ada sesuatu (rahasia) yang tersimpan pada dadanya”

Pada kesempatan yang lain Rasulullah bersabda pula :
“Tidak ada sesuatupun yang dicurahkan Allah ke dadaku, melainkan seluruhnya kutumpahkan pula ke dada Abu Bakar Siddiq”.

Nur Muhammad akan terus berlanjut hingga akhir zaman, dan Nur itu pula yang terdapat dalam diri seorang Mursyid yang Kamil Mukamil yang wajahnya juga tidak bisa diserupai oleh syetan. Memandang wajah Mursyid hakikatnya adalah memandang Nur Muhammad dan sudah pasti memandang Nur Allah SWT.

Nabi SAW bersabda :

La yadhulunara muslimun ra-ani wal man ra-a man ra-ani wala man ra-a man ra-ani ai walau bisab’ina wasithah, fainnahum khulafa-li fi tablighi wal irsyadi, inistaqamu ala syarii’ati.

“Tidak akan masuk neraka seorang muslim yang melihat aku dan tidak juga (akan masuk neraka) yang melihat orang yang telah melihat aku, dan tidak juga (akan masuk neraka) orang yang melihat orang yang telah melihat aku, sekalipun dengan 70 wasithah (lapisan/antara). Sesungguhnya mereka itu adalah para khalifahku dalam menyampaikan (islam/sunahku) mengasuh dan mendidik (orang ramai), sekiranya mereka itu tetap istiqamah didalam syari’atku” (H.R. Al – Khatib bin Abd.Rahman bin Uqbah).

Makna melihat dalam hadist di atas bukan dalam pengertian melihat secara umum, karena kalau kita maknai melihat itu dengan penglihatan biasa maka Abu Jahal dan musuh-musuh nabi juga melihat beliau akan tetapi tetap masuk Neraka. Melihat yang dimaksud adalah melihat Beliau sebagai sosok nabi yang menyalurkan Nur Allah kepada ummatnya, melihat dalam bentuk rabithah menggabungkan rohani kita dengan rohani beliau.

Darimana kita tahu seseorang itu pernah melihat Nabi dan bersambung sampai kepada Beliau? Kalau melihat dalam pengertian memandang secara awam maka para ahlul bait adalah orang-orang yang sudah pasti punya hubungan melihat karena mereka adalah keturunan Nabi.

Akan tetapi karena pengertian melihat itu lebih kepada rabitah atau hubungan berguru, maka yang paling di jamin punya hubungan melihat adalah Para Ahli Silsilah Thariqat yang saling sambung menyambung sampai kepada Rasulullah SAW.

Syukurlah bagi orang-orang yang telah menemukan seorang Guru Mursyid yang silsilahnya bersambung kepada Rasulullah SAW, yang selalu memberikan pencerahan dengan menyalurkan Nur Muhammad sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin, bermohon atas namanya niscaya Allah SWT akan mengabulkan do’a dan dari Mursyid lah Firman Nafsani dari Allah terus berlajut dan tersampaikan kepada hamba-Nya yang telah mendapat petunjuk.

Barulah kita tahu kenapa memandang wajah Mursyid itu bisa mengubah akhlak manusia yang paling bejat sekalipun, karena dalam wajah Mursyid itu adalah pintu langsung kepada Allah SWT.

Nabi Adam as diampuni dosanya dengan ber wasilah kepada Nur Muhammad, apa mungkin dosa kita bisa terampuni tanpa Nur Muhammad?

Marilah kita memuliakan Guru Mursyid kita sebagai bhakti kasih kita kepadanya, dari Beliaulah Nur Muhammad itu tersalurkan sehingga bencana sehebat apapun dapat ditunda, sesungguhnya Guru Mursyid itu adalah Guru kita dari dunia sampai ke akhirat kelak, jangan kita dengarkan orang-orang yang melarang memuliakan Guru sebagai Ulama pewaris Nabi sesungguhnya ajaran demikian itu baru muncul di abad ke-18, muncul akibat keberhasilan orang orientalis menghancurkan Islam dari dalam.

Ingat pesan dari Nabi SAW yang mulia :

“Muliakanlah Ulama sesungguhnya mereka adalah pewaris pada nabi, barang siapa memuliakan mereka maka telah memuliakan Allah dan Rasul-Nya” (H.R. Al – Khatib Al – Baghdadi dari Jabir R.A.)



Syukur yang tak terhingga bagi orang-orang yang telah menemukan ulama pewaris Nabi, yang apabila memandang wajahnya sama dengan memandang Nur Muhammad, wajah yang tidak bisa diserupai oleh syetan, dengan wajah itu pula yang bisa menuntun kita dalam setiap ibadah, dalam kehidupan sehari-hari, wajah yang kekal abadi, wajah Nur Muhammad.



Alhamdulillahhirabbil ‘Alamin



Orang Akhirat Bermain dimuka Bumi.





ORANG AKHIRAT BERMAIN DIMUKA BUMI
Orang Akhirat Yang Bermain di Muka Bumi



“Kita ini adalah orang-orang akhirat yang sedang bermain-main di muka bumi” demikian Guru sering memberikan perumpamaan untuk orang-orang yang telah menempuh jalan kepada Allah. Makna bermain bahwa dunia ini bukan tujuan utama bagi para pecinta Tuhan, hanyalah tempat yang harus dilewati untuk berjalanan menuju ke tempat abadi yaitu disisi Allah SWT.

Bermain-main memberikan makna bahwa semua yang kita alami di dunia ini hanyalah sebuah permainan yang pasti berakhir, ketika saat telah tiba maka semuanya pasti kita tinggalkan dan kembali kepada Tuhan dengan bekal yang telah kita siapkan selama di dunia yaitu amal kebaikan.

Tuhan meminjamkan ruh kepada manusia dalam keadaan suci, bersih tanpa noda dan Tuhan akan meminta apa yang telah dipinjamkan itu untuk dikembalikan lagi kepada-Nya. Tuhan hanya mau menerima apa yang dipinjamkan tersebut dalam kondisi awal, berish dan suci. Ruh atau Jiwa yang telah ternoda tidak akan kembali kehadirat-Nya, melayang-layang di alam tanpa batas tidak akan pernah sampai ke dalam genggaman Tuhan.

Selama bermain-main di alam dunia, kira-kira apa yang telah kita kerjakan sehingga yang memberikan ruh sebagai amanah itu akan menjadi senang. Tuhan menciptakan manusia agar bisa memberikan pengabdian kepada-Nya, pengabdian kepada hamba-Nya yang lain serta pengabdian kepada dunia dan seluruh isinya.

Sebelum ajal tiba, hendaknya ruh dibersihkan terlebih dulu, diajarkan cara menyebut nama Allah sebagaimana jasmani diajarkan menyebut nama Allah. Untuk mengajarkan jasmani menyebut nama Allah diperlukan guru jasmani sedangkan untuk mengajarkan rohani diperlukan guru rohani pula. Tidak mungkin jasmani mengajarkan rohani karena keduanya berbeda unsur.

Muhammad bin Abdullah mengajarkan jasmani orang Arab dijamannya akan kebenaran Agama Allah sedangkan Rasulullah SAW sebagai rohani yang ada dalam diri Muhammad bin Abdullah mengajarkan rohani sekalian para sahabat dan manusia yang hidup zaman itu tentang sebuah kebenaran yang hakiki.

Guru Agama mengajarkan kita membaca al-Qur’an, menghapal hadist, mengerti cara bersuci dan hukum-hukum agama berarti jasmani kita telah belajar dan mengerti tentang agama sedangkan rohani kita belum. Ilmu untuk meng-Islam-kan manusia itu sangat gampang, dengan mengucapkan syahadat dengan keyakinan dalam hati maka dia sudah termasuk ke dalam Islam sedangkan untuk mengsyahadatkan rohani (Islam secara rohani) diperlukan ilmu yang berbeda dengan cara mengajarkan jasmani.

Sama halnya dengan menyebut nama Tuhan, semua orang mengerti cara melafalkan nama Tuhan, melakukan zikir bersama, itu perkerjaan sangat mudah bahkan anda tidak harus menjadi seorang alim untuk bisa menyebut nama Tuhan. Siapapun di muka bumi ini sangat mudah menyebut nama Allah bahkan orang atheis sekalipun, tapi apakah rohani nya sudah bisa menyebut nama Allah? Apakah rohaninya ikut menyebut nama Allah?

Ini menjadi renungan untuk kita semua, sudahkan kita ber-Islam secara Jasmani dan Rohani?

Roh Lebih Berkuasa Dah pada Jasad.





ROH LEBIH BERKUASA DARIPADA JASAD


Allah mahu menunjukkan kuasaNya yang Maha Agung itu terhadap Nabi Muhammad SAW, yang mana roh Nur Muhammad itu adalah lebih menguasai daripada fizikalnya. Ia sentiasa ada sejak mula ianya diciptakan. Ia adalah makhluk yang utama diciptakan. Nur Muhammad akan terus menguasai dan akan datang lagi untuk memerintah dunia seluruhnya. Grand design oleh Allah SWT dan Rasul ini adalah percaturan paling licik oleh Allah untuk membuatkan musuh-musuhNya mengalah dan akhirnya menyerah diri kepada kebenaran.
Roh itu bersifat kekal, tidak seperti jasad fizikal yang akan mati dan hancur. Namun jasad para kekasih Allah seperti Rasul, Nabi dan para Wali tidak akan binasa. Ini adalah tanda-tanda kebesaran Allah.

Roh yang bersih dikurniakan rasa yang tepat atau firasat, Roh kalau sudah terlalu bersih, matanya lebih tajam dariapda mata fizikal atau mata yang ada di muka. Perkara-perkara yang ghaib Allah perlihatkan kepadanyam inilah diktakan Mukasyafatul Qulub ( Kasyaf/pandang tembus).

Kejadian yaqazah antara para wali dan Rasulullah SAW yang menjadi kontroversi di zaman ini adalah sebahagian daripada rahsia alam ghaib. Bila dikatakan alam ghaib, ia tidak termasuk Tuhan. Tuhan juga ghaib tetapi bukannya alam. Tuhan itu tersendiri. Maha suci Tuhan daripada menyerupai sesuatu. Alam adalah apa sahaja selain Tuhan. Alam adalah ciptaan Tuhan dan dinamakan makhluk. Tuhan itu Pencipta atau Khaliq.

Ghaibnya Tuhan tidak sama dengan ghaibnya alam. Alam ghaib ini ada beberapa kategori. Alam yang paling tinggi adalah alam rabbani (alam Tuhan), kedua adalah alam malakut (alam malaikat) dan yang ketiga adalah alam jabarut (alam jin). Malaikat dan jin ada diceritakan di dalam kitab Al-Quran dan hadis. Roh muqaddasah ialah roh manusia yang disucikan. Roh manusia ini apabila mencapai makam tertinggi ia lebih hebat daripada roh malaikat.

Roh yang suci ini peranannya lebih kuat daripada jasad fizikal. Roh suci sentiasa mutassarif atau aktif. Ia lebih aktif daripada fizikalnya. Roh ini kuat semasa hidupnya seperti roh Asif Barhaya yang dapat mengangkat takhta Ratu Balqis. Roh Imam keempat-empat mazhab , roh ulama-ulama muktabar dahulu yang dapat melihat dan bertemu roh Rasulullah SAW. Contoh yang lain seperti roh Yazid Bustami RH yang dapat menggandakan dirinya menjadi banyak ketika berhadapan dengan musuh.

Roh-roh ini jika sudah dikeluarkan daripada jasadnya (meninggal dunia) ia lebih bebas kerana tidak terkurung dalam sarang fizikalnya. Inilah roh-roh muqaddasah yang berperanan dan aktif tetapi tidak disedari manusia. Roh ini yang selalu diceritakan ibarat burung yang sudah lepas daripada sangkarnya. Ia bebas ke mana sahaja tanpa ada sekatan. Jadi, mati bagi orang-orang yang soleh itu ialah permulaan kehidupan. Kehidupan yang bebas dan tidak terikat dengan mana-mana peraturan yang Tuhan sediakan. Roh-roh inilah yang dikatakan sebahagian tentera dari alam ghaib.

Roh Rasulullah SAW mampu untuk datang kepada sesiapa sahaja yang baginda mahu dengan izin Allah. Roh bagindalah yang mengajar melalui ilham yang jatuh ke hati sesiapa yang terpilih. Hakikatnya Rasulullah yang sebenarnya melakukan tugasnya sebagai Nabi akhir zaman untuk menghidupkan agama Islam. Baginda yang melakukan kebangkitan Islam pertama dan juga kebangkitan Islam yang kedua.



Kaji Maha Ruang Tubuh.




KAJI MAHA RUANG TUBUH
Kaji saja Tubuh Maharuang, tidak akan sesat dan tidak akan tergelincir pada kesesatan maupun pada kezindikan.

Coba rasa Maharuang ini, ada rasa bersentuh tidak?
Coba cium Maharuang ini, ada baunya tidak?
Coba dengar Maharuang ini, ada suaranya tidak?
Coba lihat Maharuang ini, ada bentuknya tidak?
Coba telaah Maharuang ini, ada kanan-kiri-atas-bawahnya tidak?
Coba pikir Maharuang ini, ada tempatnya tidak?

Tubuh Maharuang ini meliputi sekalian alam. Alam apa saja [Q.S. Fushilat:54]. Mengapa Tubuh yang sudah disediakan sejak 13,75 ± 0.11 miliar tahun lalu itu tidak ada yang mau memakainya?


A
l-Halaj mengatakan, "Ana Al-Haq." Lalu dipenggal kepalanya oleh orang-orang bodoh. Berkurun waktu setelah masa hidup Al-Halaj, baru ada orang membenarkannya. Syaik Abdul Qadir al-Jailani mengatakan,"Seandainya al-Halaj hidup sezaman denganku, takkan kubiarkan orang-orang memancungnya."

Mengapa Abdul Qadir Jailani membenarkan Halaj? Karena terbukti orang-orang yang hidup sezaman dengan Halaj tidak memperhatikan kaji Kosong | Maharuang ini.

Bukti-bukti yang nyata tentang kemahaesaan Tuhan-hamba: kita tidur-bangun-makan-minum-hidup-mati ini sudah di dalam [Tubuh Kosong Maharuang] kemahaesaan Tuhan tidak? Kalau memahami dan mengenal Kemahasucian-Kemahaesaan Tuhan ini, mahasucilah juga kehambaan kita. Kalau sudah mahasuci, mahaesalah hamba dengan Tuhan. Sudah bermilyar tahun di-ada-kan, sedikit sekali manusia yang mau mengkajinya. Padahal cerita ini ada di Quran.

I
kan tanpa air tidak bisa berenang. Manusia di mana berenangnya? Tentulah di Mahasuci berenangnya. Bermainlah di lautan Mahasuci ini. Banyak perolehan dari Tuhan. Inilah tempat husnul khatimah: tempat yang penuh rahmat.

Apalah susahnya "masuk" di Mahasuci. Bukan pergi dengan pesawat. Tidak perlu mesin jet pula. Cukup dengan kesadaran saja bahwa keberadaan kita ini di Tubuh Mahasuci. Apabila kesadaran ber-ada di Mahasuci ini men-jadi: akan tampak segala-galanya.

Kalau kamu melihat betul-betul kaca [monitor/layar] TV yang kamu tonton, kamu akan tahu bahwa semua cerita yang ada di balik kaca itu. Ini perumpamaan yang nyata untuk dijadikan permisalan mendapatkan kebenaran yang hakiki. Inilah pelajaran kami malam Jumat lalu.



TAFAKUR, tata cara berserah diri Kepada ALLAH SWT.






TAFAKUR tata cara berserah diri kepada ALLAH SWT
TAFAKUR 2 (TATA CARA BERSERAH DIRI KEPADA TUHAN)

Bagaimanatata cara bertafakur yg baik?Banyak tuntunan mengenai ini.Tentunya ,sebelum memulai tafakur,terlebih dahulu kondisi badan harus bersih,suci dari kotoran badan yg biasa disebut hadas.Langkah berikutnya mengambil sikap duduk bersila.Tenang,berkonsentrasi penuh,tidak boleh menggerakkan badan.Artinya mematikan raga..
Mematikan raga dalam arti ngempet babahan hawa sanga..Pasrah seluruhnya.Menuju satu titik cahaya ilahi.Hal ini harus dilatih terus menerus karena seperti ini baru pada tahap latihan.kalau sudah terbiasa baru melakukan tafakur yg sebenarnya.
Bagaimana tafakur yg sesungguhnya?Mula-mula diawali dengan mengurangi makan,sedikit tidur dan mengurangi jimak(hubungan saresma) serta mengurangi segala macam keinginan.
Jika hal ini sudah terlatih dan terkondisikan,maka baru meningkat pada tahap berikutnya,yaitu melakukan tirakat puasanya Ngelowong(tidak makan dan tidak minum)serta menahan lisan atau mbisu.Paling tidak selama 3 hari 3 malam.Selama melakukan puasa ngelowong dirangkap mbisu,tidak diperkenankan berpikiran dan melakukan perbuatan buruk/tidak terpuji.
Apabila ngelowong tinggal sehari semalam,maka tidak boleh tidur.Pada tengah malam melakukan sesuci raga/mandi keramas atau mandi besar dengan niat membersihkan raga.lalu berganti pakaian yg bersih dan suci,memakai wewanian,atau membakar dupa.Dudukbersila menghadap kiblatnya sendiri.Dalam kondisi ini harus mematikan raga.Artinya ngempet babahan hawa sanga,mata dipejamkan berkonsentrasi,memandang pucuknya hidung.
Setelah merasa tenang dalam kondisi kosong,tangan bersedekap.Sedekapnya kedua epek-epek(telapak tangan)dikempit pada kedua ketiak.Tangan kanan terjepit pada ketiak kiri sedangkan tangan kiri dijepit dengan ketiak kanan.Kemudian lidah ditekuk keatas,ujung lidah bersandar pada cetak(langit-langit)mulut,bibir mingkem.Baru kemudian menata keluar masuknya napas yg dilakukan melalui hidung.Saat menarik napas harus pelan-pelan.Tarik napas dalam-dalam hingga menemui kundalini(perut bagian bawah pusar).Napas yg memenuhi perut dan dada untuk sementara waktu ditahan..lalu ditarik ke atas hingga ke ubun-ubun.Di kepala ditahan hingga merasa berat,baru dihembuskan secara perlahan-lahan pula melalui hidung.Ketika menarik napas secara perlahan dan halus,disertai menyebut huuuu…..yg dilakukan dalam hati atau dibatin saja.Ketika mengeluarkan napas yg dilakukan secara perlahan dan halus disertai pula menyebut allah.Sehingga ,keluar masuknya napas kehidupan ini yg keluar dzikir HU ALLAH,HU ALLAH.Hal ini harus dilakukan secara terus menerus dan tidak boleh tersengal-sengal terutama ketika mengeluarkannya.karenanya harus dilatih,sehingga merasa terbiasa.Jika sudah terbiasa dan dapat mengendalikan pernapasan,maka itulah yg disebut olah napas.
Namun olah napas ini bukan seperti olah pernapasan tenaga dalam,dalam olahraga beladiri.Sangat berbeda,sebab pernafasan dalam tafakur dilakukan sangat halus.Kalau berhasil,maka kapas kalau diletakkan pada lubang hidung tidak akan masuk,dan tidak akan kabur saat tertekan hembusan.Ini disebabkan saking halusnya pernafasan.Jika dapat dilakukan dengan baik,maka kondisi badan menjadi sehat.Kalau merasa sakit,berarti salah melakukannya.
Dalam melakukan tafakur kondisi badan tidak boleh masak-masik(bergerak-gerak).Mematikan raga,sehingga digigit nyamuk atau semut pun tidak boleh dirasakan.Perilaku demikian,biasa juga disebut shalat daim.Yaitu shalatnya batin,shalatnya sukma,shalatnya nyawa(nyawa=hawa=ambegan=napas).Ambegan,keluar masuknya angin.Tafakur ini tidak ada permohonan,karenanya dalam dzikirnya yg diamalkan kalimat hu allah .Kendati demikian ,jika diterima akan memperoleh keanugrahan,apa saja yg diinginkan senantiasa terkabulkan.Bagaimana tanda-tandanya jika diterima?Maka alangkah baiknya jika dilakukan terlebih dahulu.Kalau sudah mendapatkan ,merasa melihat keindahan,hidup dalam kenikmatan,bisa merasakan sendiri.Dimana tempat yg paling baik digunakan untuk bertakur?Dimana saja,yg paling penting bersih dan dalam kondisi sunyi.Didalam ruangan/bilik,kamar khusus atau yg lain.Diruangan terbuka,ditepi laut atau didalam gua atau dibawah pohon besar atau di hutan.Di alam terbuka,tujuannya untuk menyerap energi alam.Paling tidak melakukan penyelarasan dengan alam.
Ditempat terbuka ini,agaknya sama dengan tuntunan yg diajarkan para ahli ilmu hikmah.Kalau memungkinkan ditepi sungai yg alirnya mengalir,mengapa demikian?Ada keyakinan bahwa jika ilham atau karomah turun dari langit bisa langsung tidak terhambat atau terganggu atap rumah.



Rahasia Huruf Hijaiyah.


RAHASIA HURUF HIJAIYAH

"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam- penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu'min). Allah menjanjikan kepada orang- orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS. AL-FATH ayat 29)

Ada dua puluh sembilan huruf Hijaiyah. Awalnya adalah alif, kemudian ba, kemudian ta, dan akhirnya adalah ya. Huruf kedua, Ba, merangkum semua pengetahuan tentang wujud semesta. Ba adalah Bahr, Samudera. Setiap wujud sejatinya meng-ada di dalam “samudera” abadi ini. Renungkanlah perlahan sekali…

Ba-Bahr Al Qudrah-Samudera Kehendak
Tubuh kita dan segala benda-benda, air yang kita teguk dan udara yang kita hirup, segala yang kita lihat sentuh dan rasakan, padat cair dan gas, semuanya terbangun dari atom-atom. Kita semua sudah tahu itu. Meski atom bukanlah elemen terkecil dari benda-benda, sebagaimana telah ditunjukkan oleh para ahli fisika kuantum, mari kita batasi perjalanan kita hanya sampai di atom ini. Inti atom (nucleus) merupakan pusat atom. Seberapa besar inti atom ini? Jika kita perbesar ukuran sebiji atom menjadi sebesar bola berdiameter 200 meter, maka besarnya inti atom adalah sebesar sebutir debu di pusatnya.

Hebatnya, sebutir debu ini membawa 99,95% massa atom seluruhnya yang dipadatkan oleh strong nuclear force ke dalam partikel proton. Sementara elektron-elektron sangatlah ringan dan bergerak mengelilingi proton pada jarak yang jauh sekali. Seberapa jauh? Jika kita perbesar ukuran elektron menjadi sebesar biji kelereng, maka jarak antara elektron ini ke inti atom adalah sejauh satu kilometer! Ada apa di antara elektron dengan proton? Tidak ada apa-apa. Hanya ruang kosong semata sepanjang jarak satu kilometer itu!

Sebutir garam terdiri dari banyak sekali atom. Jika kita bisa menghitung satu milyar atom dalam sedetik, maka kita membutuhkan lebih dari lima ratus tahun untuk menghitung jumlah seluruh atom di dalam sebutir garam saja! Atom-atom itu secara rapi membangun wujud sebutir garam. Dan di dalamnya terbentang ruang kosong di antara atom-atomnya. Sebagaimana samudera. Sebutir garam mewujud di dalamnya. Ia “berenang” dan meng-ada di dalamnya. Juga kita dan semua benda-benda.

Wujud kita sejatinya selalu berada di dalam samudera ruang kosong….di dalam samudera atomis gaya-gaya….di dalam samudera kehendakNya (Bahr al-Qudrah)…



Kaf Ha Yaa 'Ain Shood Yaa Siin Alif Lam Miim

Dari Husein bin Ali bin Abi Thalib as. :
Seorang Yahudi mendatangi Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as bersama Nabi.
Yahudi itu berkata kepada Nabi Muhammad SAW : "apa faedah dari huruf hijaiyah ?"
Rasulullah SAW lalu berkata kepada Ali bin Abi Thalib as, “Jawablah”.
Lalu Rasulullah SAW mendoakan Ali, “ya Allah, sukseskan Ali dan bungkam orang Yahudi itu”.
Lalu Ali berkata : “Tidak ada satu huruf-pun kecuali semua bersumber pada nama-nama Allah swt”.
Kemudian Ali berkata :

“Adapun Alif artinya tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup dan Kokoh,
Adapun Ba artinya tetap ada setelah musnah seluruh makhluk-Nya.
Adapun Ta, artinya yang maha menerima taubat, menerima taubat dari semua hamba-Nya,
adapun Tsa artinya adalah yang mengokohkan semua makhluk “Dialah yang mengokohkan orang-orang beriman dengan perkataan yang kokoh dalam kehidupan dunia”
Adapun Jim maksudnya adalah keluhuran sebutan dan pujian-Nya serta suci seluruh nama-nama-Nya.
Adapun Ha adalah Al Haq, Maha hidup dan penyayang.
Kha maksudnya adalah maha mengetahui akan seluruh perbuatan hamba-hamba-Nya.
Dal artinya pemberi balasan pada hari kiamat,
Dzal artinya pemilik segala keagungan dan kemuliaan.
Ra artinya lemah lembut terhadap hamba-hamba-Nya.
Zay artinya hiasan penghambaan.
Sin artinya Maha mendengar dan melihat.
Syin artinya yang disyukuri oleh hamba-Nya.
Shad maksudnya adalah Maha benar dalam setiap janji-Nya.
Dhad artinya adalah yang memberikan madharat dan manfaat.
Tha artinya Yang suci dan mensucikan,
Dzha artinya Yang maha nampak dan menampakan seluruh tanda-tanda.
Ayn artinya Maha mengetahui hamba-hamba-Nya.
Ghayn artinya tempat mengharap para pengharap dari semua ciptaan-Nya.
Fa artinya yang menumbuhkan biji-bijian dan tumbuhan.
Qaf artinya adalah Maha kuasa atas segala makhluk-Nya
Kaf artinya yang Maha mencukupkan yang tidak ada satupun yang setara dengan-Nya, Dia tidak beranak dan tidak diperanakan.
Adapun Lam maksudnya adalah maha lembut terhadap hamba-nya.
Mim artinya pemilik semua kerajaan.
Nun maksudnya adalah cahaya bagi langit yang bersumber pada cahaya arasynya.
Adapun waw artinya adalah, satu, esa, tempat bergantung semua makhluk dan tidak beranak serta diperanakan.
Ha artinya Memberi petunjuk bagi makhluk-Nya.
Lam alif artinya tidak ada tuhan selain Allah, satu-satunya serta tidak ada sekutu bagi-Nya.
Adapun ya artinya tangan Allah yang terbuka bagi seluruh makhluk-Nya”. Rasulullah lalu berkata “Inilah perkataan dari orang yang telah diridhai Allah dari semua makhluk-Nya”.
Mendengar penjelasan itu maka yahudi itu masuk Islam.

Dari Ibrahim bin Khuttab, dari Ahmad bin Khalid, dari Salamah bin Al Fadl, dari Abdullah bin Najiyah, dari Ahmad bin Badil Al Ayyamy, dari Amr bin Hamid hakim kota ad Dainur, dari Farat bin as Saib dari Maimun bin Mahran, dari Ibnu Abbas dan sanadnya Rosulullah SAW, ia berkata: “Segala sesuatu ada penjelasan (tafsir)nya yang diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahuinya”.

Kandungan empat unsur alam semesta dalam huruf hijaiyah, yaitu:

Unsur api : alif, haa’, tha’, shad, mim, fa’, syin.
Unsur udara : ba’, wawu, ya’, nun, shat, ta’, dha’.
Unsur air : jim, za’, kaf, sin, qaf, tsa’, zha’.
Unsur tanah : ha’, lam, ‘ain, ra’, kha’, ghain.
30 kunci huruf hijaiyah yang berada di tubuh manusia yaitu:
1. alif = hidung
2. ba" = mata
3. ta" = tempat mata(lubang tempat mata)
4. tsa" = bahu kanan
5. jim = bahu kiri
6. ha = tangan kanan
7. kha = tangan kiri
8. dal = telapak tangan kanan dan kiri
9. dzal = kepala dan rambut
10. ro" = rusuk kanan
11. zai = rusuk kiri
12. sin = dada kanan
13. syin = dada kiri
14. shod = pantat kanan
15. dhod = pantat kiri
16. tho" = hati
17. zho" = gigi
18. ain = paha kanan
19. ghoin = paha kiri
20. fa" = betis kanan
21. kof = betis kiri
22. kaf = kulit
23. lam = daging
24. mim = otak
25. nun = nur/cahaya
26. wau = telapak kaki kanan dan kiri
27. HA" = sungsum tulam
28. lam alif = manusia utuh
29. hamzah = memenuhi segala
30. ya" = mulut/manusia

Affirmasi:
Ya ALLAH saya minta kunci dengan ...................

contoh:
Ya ALLAH saya minta kunci dengan ALIF
contoh:
Ya ALLAH saya minta kunci dengan Hamzah

30 kunci dipakai untuk membersihkan bagian bagian tubuh dari hal -hal yang negatif.sehingga tubuh dapat berfungsi normal.dan tentunya meningkatkan tingkat kita dalam hal dunia dan spiritual.


Tuhan Melihat Hatimu.




TUHAN MELIHAT HATIMU
Tuhan Melihat Hatimu

Pada suatu hari, Hasan Al-Basri pergi mengunjungi Habib Ajmi, seorang sufi besar lain. Pada waktu salatnya, Hasan mendengar Ajmi banyak melafalkan bacaan salatnya dengan keliru. Oleh karena itu, Hasan memutuskan untuk tidak salat berjamaah dengannya. Ia menganggap kurang pantaslah bagi dirinya untuk salat bersama orang yang tak boleh mengucapkan bacaan salat dengan benar. Di malam harinya, Hasan Al-Basri bermimpi. Ia mendengar Tuhan berbicara kepadanya, “Hasan, jika saja kau berdiri di belakang Habib Ajmi dan menunaikan salatmu, kau akan memperoleh keridaan-Ku, dan salat kamu itu akan memberimu manfaat yang jauh lebih besar daripada seluruh salat dalam hidupmu. Kau mencoba mencari kesalahan dalam bacaan salatnya, tapi kau tak melihat kemurnian dan kesucian hatinya. Ketahuilah, Aku lebih menyukai hati yang tulus daripada pengucapan tajwid yang sempurna

Di zaman sekarang ini sulit sekali kita menemukan orang yang benar-benar mempunyai kriteria dekat kepada Tuhan, sering kali mata kita tertipu oleh penampilan zahir. Orang dekat dengan Allah itu adalah para Aulia-Nya, para kekasih-Nya yang beribadah semata-mata untuk mencari keridhaan Allah, dan menuntun orang-orang menuju kehadirat Allah. Seorang wali Allah dalam kehidupan sehari-hari bisa saja ber profesi sebagai seorang pedagang, ulama, guru sekolah, dan lain-lain. Hanya orang yang diberi petunjuk oleh Allah yang bisa berjumpa dengan wali-Nya.

Mempunyai bacaan benar (tajwid) yang sempurna memang salah satu syarat sah seseorang menjadi imam dalam shalat, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana hati nya bisa terus menerus bersama Allah selama dalam shalat. Ini hal yang sangat pokok, karena seorang imam akan mempertanggung jawab kan amalan makmum nya di hadapan Allah SWT. Kalau imam sepanjang shalat mengingat wanita-wanita cantik, mengenang harta, dan sejuta persoalan hidup, apakah pantas dijadikan sebagai imam?

Saya jadi teringat kisah Imam Al-Ghazali yang menjadi imam dalam shalat Ashar disebuah mesjid, Beliau baru saja mengajarkan hukum thaharah bagi wanita yang haid. Tanpa disadari pikiran Beliau saat shalat teringat kepada wanita yang sedang haid. Salah seorang yag menjadi makmum adalah adik kandung imam al-Ghazali. Setelah selesai shalat adik imam Al-Gazali menegur, “kenapa abang di rakaat kedua mengingat wanita yang lagi haid?” Imam Al-Ghazali sangat terkejut, selaku orang yang sangat ahli dalam hukum Islam telah hapal Al-Qur’an dan ribuan hadist, telah berpuluh tahun menjadi imam baru sekarang mengetahui kekeliruannya selama ini. Beliau berkata kepada adiknya, “Tajam sekali mata hati mu, mulai saat ini aku berguru kepada mu”

Imam Al-Ghazali yang terkenal akan ilmu syariatnya, harus belajar lagi kepada adiknya yang ahli tasawuf bagaimana menjadi seorang Imam yang sah, lalu bagaimana dengan imam-imam zaman sekarang yang hanya mengandalkan kefasihannya?

Bacaan tetap lah bacaan, hapalan tetap lah hapalan yang tersimpan dalam otak yang mempunyai dimensi rendah, seorang hamba baca tetaplah akan menjadi hamba baca kalau pengetahuannya tidak di upgrade. Semoga tulisan ini menyadarkan kita semua, setelah kita fasih mengalunkan ayat Al-Qur’an tiba saatnya untuk men-fasih-kan hati dalam mengingat-Nya. Bagaimana caranya?

“Bertanyalah kepada Ahli Zikir bila kamu tidak tahu” (An-Nahl, 43



Definisi Tubuh Manusia.





DEFINISI TUBUH MANUSIA 
TUBUH MANUSIA 

Asal tubuh manusia terdiri dari empat dasar yaitu Tanah, Air, Angin dan Api

Kesemuanya itu dari pada Nur Muhammad juga adanya : 
Adapun asal kejadian diri terdiri dari tiga perkara :

Bapak Ibu Tuhan 

¨ Urat besar - Rambut - Penglihatan

¨ Urat kecil - Kulit - Pendengaran

¨ Tulang - Daging - Pengrasan

¨ Otak - Darah - Penciuman

- Nyawa

Jadi kesemuanya ini berjumlah 13 (tiga belas) perkara dan terhimpun dalam rukun shalat 13 (tiga belas) perkara.

Syari’at Thoriqat Haqiqat Ma’rifat

- Syari’at Tubuh - Af’al Allah (Diri Terperiksa - Syari’at Ilmul yakin)

- Thariqat Hati - Asma’ Allah (Diri Terperi - Thariqat Ainul yakin)

- Haqaiqat Ruh - Sifat Allah (Diri Tajalli - Haqiqat Hakul yakin - Ma’rifat Rahasia - Zat Allah (Diri Tajalli - Ma’rifat Kanalul yaqin

Adapun yang empat ini terhimpun didalam : 

LA Jasmani yakni Syari’at tubuh ( Syari’at itu perbuatanku-Jalal)

ILAHA Ruhani yakni Thariqat hati (Thariqat itu kataku-Jamal)

ILLA Haqiqat nyawa (Haqiqat itu kediamanku-Kahhar)

ALLAH Ma’rifat atau Rahasia (Ma’rifat itu Rahasiaku-Kamal)

Apabila kita hendak mencari/mengenal “Diri” maka hendaklah terlebih dahulu kita ketahui/kita kenal akan “Rahasia Nur Muhammad”.

karena rahasia Nur Muhammad itulah sebenar-benarnya diri.

Adapun yang bernama diri itu terbagi dua bagian :

Pertama Diri yang Lahir : dan kedua Diri Bathin :

Adapun diri yang lahir itu berasal dari Anasir Adam yaitu :

Api Angin Air Bumi

¨ Adapun “Api” itu terbit daripada yang bathin,berhuruf Alif bernama “Zat” menjadi rahasia hurufnya “Darah” pada kita.

¨ Adapun “Angin” itu terbit daripada yang bathin,berhuruf “Lam Awwal” “Sifat” menjadi nyawa hurufnya “Nafas” pada kita.

¨ Adapun “Air” itu terbit daripada yang bathin,berhuruf Lam Akhir bernama “ Asma’ “menjadi Hati hurufnya “Mani” pada kita.

¨ Adapun “Bumi” itu terbit daripada yang bathin ,berhuruf “Ha” bernama “Af-al” menjadi Kelakuan hurufnya”Tubuh” pada kita.

Jadi jika demikian diri kita yang lahir itu,terbit dari pada Bayang-bayang diri kita yang bathin juga berhuruf / berkalimah “Allah” danjanganlah kiranya syak dan waham lagi.

Kemudia,sesudah kta ketahui Diri yang lahir itu,hendaklah kita ketahui pula Diri kita yang bathin : siapa yang mana ?sebab diri yang bathin itulah yang bisa mengenal Tuhannya,seperti sabda Nabi Muhammad SAW :

Artinya : Barang siapa akan mengenal dirinya,maka akan dikenalnya Tuhannya.

Sebelum kita mengenal diri kita yang bathin,hendak lebih dahulu kita matikan/fanakandiri kita yang lahir yang berwujud nama Allah itu seperti disabdakan oleh Nabi SAW :

Artinya : Matikan dirimu sebelum kamu mati.

Jika sudah mati/fana diri kita yang lahir itu,barulah Nyata diri kia yang bathin yang disebut sebenar-benarnya diri.

Adapun cara mematikan diri yang lahir itu adalah dengan manafikan huruf-hurufnya : Alif Lam Lam Ha.

Jadi jika diri kita yang lahir itu nyata sudah fana artinya sekali-kali tiada mempunyai ada lagi,berarti diri kita yang lahir ini Lebur/lenyap kepada diri yang bathin.

Artinya: Dari pada tiada menjadi tiada,dan dari pada ada kembali menjadi tiada.

Maksudnya,Diri yang lahir ini sehelai rambut-pun tiada menpunyai ada lagi dan tiada boleh dikatakan ada pada ilmunya hanya diri yang bathin yang bernama Muhammad seperti tersebut dalam hadits qudsi :

Artinya : Kujadikan engkau (ya Muhammad) karena aku,dan kujadikan sesuatu karena engkau.

Jadi jelaslah,bahwa yang bernama Muhammad itulah sebenarnya diri yang bathin.hendaknya janganlah kita syak dan atau waham lagi: karena Muhammad itulah yang ada mempunyai Tubuh,Hati,Nyawa,dan Rahasia.

¨ Adapun Tubuh Muhammad itulah yang bernama Alam Insan yakni syari’at.

¨ Adapun Hati Muhammad itulah yang bernama Alam Jisin yakni Thariqat.

¨ Adapun Nyawa Muhammad itulah yang bernama Alam Misal yakni Haqiqat.

¨ Adapun Sir Muhammad itulah yang bernama Alam Ruh yakni Ma’rifat.

Sesudah demikian itu,hendaklah Muhammad itu pula yang mengenal Tuhannya.akan tetapi Muhammad belum bisa mengenal Tuhannya sbelum fana Tubuhnya,Hatinya,Nyawanya,dan Rahasianya.Zatnya,Sifatnya,Asma’nya,Af-alnya.

Firman Allah artinya: katakan olehmu (Muhammad) bahwasanya Allah ta’ala itu Esa : Esa pada Zatnya,Esa pada sifatnya,Esa pada Asma’nya,Esa pada Af-alnya.

Dan lagi Firman Allah artinya: Serahkan dirimu hai (Muhammad) pada Tuhan-mu yang hidup dan tiada mati.

Mengenai Muhammad menyerahkan dan mengesakan diri kepada allah seperti diuraikan dibawah ini : jangan syak dan waham lagi terhadap perkataan diri.

¨ Adapun Bathin Muhammad adalah Zat kepada Allah,Rahasia kepada hamba.

¨ Adapun Awwal Muhammad adalah Sifat kepada Allah,Nyawa kepada hamba.

¨ Adapun Akhir Muhammad adalah Asma’ kepada Allah,Hati kepada hamba.

¨ Adapun Zahir Muhammad adalah Af-al kepada Allah,Tubuh kepada hamba.

¨ Adapun yang disebut hamba itu tiada lain dari pada Muhammad jua :dan jangan sekali-kali disangka hamba itu adalah kita,karena kita ini pada ilmunya sudah tidak ada lagi .

Jadi,Rahasia-Nyawa-Hati-Tubuh-Muhammad itupun tiada jua karena sudah fana kepada zat-nya-sifatnya-asma’nya-af-alnya yakni Allah Ta’ala jua adanya.seperti firman Allah didalam Al-qur’an.artinya :

Allah jua Tuhan yang awwal tiada baginya permulaan,dan ia jua yang akhir yang tiada baginya berkesudahan,dan ia jua yang Zahir,serta ia jua yang Bathin.

Jadi,kita ini atau tubuh kita yang kasar ini-pada haqiqatnya/ilmunya fana kepada Maqam Baqa’ (fana kepada allah jua adanya) yaitu fana fillah dan Maqam Billah.

¨ Segala perbuatan adalah perbuatan Allah ,sihamba sawa sekali tidak memiliki perbuatan.

¨ Segala asma’ pada hakekatnya adalah Asma’ Allah

¨ Nur Nabi kita Muhammad SAW.dari pada Nur Zat Allah Ta’ala sekian mahluk dan segala sesuatu dijadikan dari padanya.

¨ Segala sifat pada hakekatnya adalah sifat Tuhan yang ada pada hamba adalah makna wujudnya.

Itulah …….orang-orang yang sebenar-benarnya ma’rifat kepada Allah.



AKU, syariat Hati.


AKU


Tasawuf adalah mata air deras yang alirannya menerjang segala keterbatasan dan ketidak tersingkapan hakikat Islam sebagai agama. Sebuah tujuan yang sebenarnya didamba-dambakan dan sangat diharapkan manusia, sebagai mata air untuk mengobati kehausan mengetahui hakikat dan kesejatian Islam sebagai agama. Sesuatu yang sangat mahal dan berharga, tapi semua itu tidak akan pernah bisa didapat, sampai kapanpun. Karena selama ini hakikat dan kesejatian agama telah terdoktrin untuk selalu dipahami dengan ilmu-ilmu dan pengetahuan yang sebenarnya membatasi, menghijab dan membuat Islam itu semakin eksklusif.

Tasawuf bukanlah seperti yang dipahami selama ini, fenomena yang telah terbantu dengan tindakan sebagian umat Islam yang menjadikan tasawuf sebagai sebuah menara gading ibadah, tasawuf hanya murni ibadah, menjauhkna diri dari dunia, larut dalam zikir, hidup dalam kefakiran, keliru, sangat-sangat keliru. Sekalipun tasawuf telah juga dipahami bukan sebagai murni ibadah dan menjauhkan diri dari keduniaan, tetapi sudah modern dan selaras antara kehidupan dunia dan akhirat, namun tindakan dan aksi ini juga masih jauh dari harapan, karena masih ada keterbatasan, masih ada yang ditutupi dan masih ada ketakutan untuk membicarakan hakikat keagamaan Islam. Hal ini disebabkan karena tasawuf masih dipahami secara parsial, masih terpisah sendiri, tidak komprehensif dan integral dan Masih ada ketakutan untuk menyandingkan dan membicarakan tasawuf dengan ilmu-ilmu lainnya seperti ilmu-ilmu exacta, Informasi dan teknologi (IT), Filsafat, perbandingan agama, Cross Culture.

Untuk itulah Sufi Muda hadir , untuk membelah semua lautan keterbatasan dan ketakutan-ketakutan membicarakan tasawuf. Menghadirkan tasawuf dalam wajah baru, wajah tasawuf yang damai, penuh cinta dan kasih sayang, demokratis, moderat, inklusif, toleran dan humanis. Tasawuf yang dapat dipahami dan bersanding dengan semua ilmu pengatahuan baik exact, sosial filsafat dan perbandingan agama. Kami menampilkan wajah tasawuf apa adanya, tanpa ditutup-tutupi, sebagai sejatinya tasawuf yang komprehensif, integral, berkaitan dengan segala ilmu pengetahuan, yang membawa rahmat bagi semesta alam (segala suku, agama, ras, dan golongan), tasawuf yang sesuai dengan tempat dan zaman, tasawuf sebagai solusi terhadap segala permasalahan.

VISI

Menjadikan tasawuf sebagai jantung dan power Islam yang mampu menjawab segala permasalahan umat manusia, tetap eksis dan mampu menjawab segala perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan segala

Perkembangan zaman dan kebudayaan manusia dalam konteks masa, ruang dan waktu apapun.

MISI

1. Menulis dan mendiskusikan tasawuf dalam konteks kekinian dan menyebarkannya kepada seluas mungkin khalayak.

2. Menyuguhkan dan menampilkan tasawuf dalam wajah yang damai, penuh cinta dan kasih sayang, demokratis, moderat, inklusif, toleran dan humanis.

3. Menampilkan tasawuf yang mampu berbicara dalam semua konteks ilmu pengetahuan dan teknologi, baik exact, sosial, filsafat, Cross Culture and Religion Understanding.

4. Menyajikan tasawuf secara komprehensif dan integral sebagai ilmu yang mampu menyibak segala hakikat dan kesejatian Islam sebagai agama.

5. Dengan tasawuf dapat menjadkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam, semua agama, suku , ras dan golongan sesuai tuntutan waktu dan zaman..