head

Monday, December 18, 2017

Halal Haram Memakai Hijib Dan Zimat




HALAL HARAM MEMAKAI HIJIB & ZIMAT

Mengamalkan doa-doa, hizib Dan memakai Azimat PADA dasanya TIDAK lepas Dari ikhtiar ATAU usaha Seorang hamba, Yang dilakukan hearts Bentuk doa ditunjukan kepada Allah SWT. Jadi sebenanya, membaca hizib, Dan memakai Azimat, TIDAK LEBIH sebagai shalat Satu Bentuk doa ditunjukan kepada Allah SWT. Dan Allah SWT Sangat menganjurkan Seorang hamba untuk review Berdoa ditunjukan kepada-Nya. Allah SWT berfirman:

 “Berdoalah kamu, niscaya Aku akan mengabulkannya untukmu”. (QS al-Mu'min: 60)

Ada beberapa dalil Dari hadits Nabi Yang menjelaskan kebolehan inisial. Diantaranya Adalah:

 Dari Auf bin Malik al-Asja'i, besarbesaran meriwayatkan bahwa PADA zaman Jahiliyah, kitd Selalu MEMBUAT Azimat (Dan semacamnya). Lalu Kami bertanya ditunjukan kepada Rasulullah, bagaimana pendapatmu (ya Rasul) about Hal ITU. Rasul Menjawab, “Coba tunjukkan azimatmu ITU Padaku. MEMBUAT Azimat TIDAK apa-APA selama di dalamnya terkandung TIDAK kesyirikan.”(HR Muslim [4079]).


Dalam At-Thibb an-Nabawi, al-Hafizh al-Dzahabi menyitir Sebuah hadits:

Dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah SAW bersabda PERNAH,

“Apabila shalat Satu di ANTARA kamu Bangun Tidur, Maka Bacalah (Bacaan Yang artinya): Aku berlindung DENGAN kalimat-kalimat Allah SWT Yang Sempurna Dari kemurkaan Dan siksaan-Nya, Dari Perbuatan jelek Yang dilakukan hamba-Nya, Dari godaan syetan Serta Dari kedatangannya Padaku. Maka syetan ITU TIDAK akan DAPAT membahayakan orangutan tersebut.”

Abdullah bin Umar mengajarkan Bacaan tersebut ditunjukan kepada anakanaknya Yang baligh. Sedangkan Yang Belum baligh, besarbesaran menulisnya PADA secarik kertas, kemudian digantungkan di lehernya. (At-Thibb an-Nabawi, Hal 167).

Mencari Google Artikel demikian, hizib ATAU Azimat DAPAT dibenarkan hearts agama Islam. Memang ADA hadits Yang Beroperasi tekstual mengindikasikan keharaman using Azimat, such as inviting participation:

Dari Abdullah, Berkata besarbesaran, Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “'Sesungguhnya hizib, Azimat Dan pelet, Adalah Perbuatan syirik.” (HR Ahmad [3385]).

Mengomentari hadits Penyanyi, Ibnu Hajar, shalat Seorang Pakar ilmu hadits kenamaan, Serta para ulama yang lain mengatakan: “Keharaman Yang Terdapat hearts hadits ITU, ATAU hadits yang lain, Adalah apabila Yang digantungkan ITU TIDAK mengandung Al-Qur'an ATAU Yang semisalnya. Apabila Yang digantungkan ITU Berupa dzikir ditunjukan kepada Allah SWT, Maka larangan ITU TIDAK Berlaku. KARENA ITU Hal digunakan untuk review mengambil barokah Serta Minta Perlindungan DENGAN Nama Allah SWT, ATAU dzikir kepado-Nya.”(Faidhul Qadir, juz 6 Hal 180-181).

lnilah dasar dasar kebolehan MEMBUAT Dan using Amalan, hizib Serta Azimat. KARENA itulah para ulama salaf semisal Imam Ahmad bin Hanbal Dan Ibnu Taimiyyah also MEMBUAT Azimat.

A-Marruzi Berkata, “Seorang Perempuan mengadu ditunjukan kepada Abi Abdillah Ahmad bin Hanbal bahwa besarbesaran Selalu Gelisah apabila Seorang Diri di rumahnya. Kemudian Imam Ahmad bin Hanbal menulis DENGAN tangannya Sendiri, basmalah, surat al-Fatihah Dan mu'awwidzatain (surat al-Falaq Dan an-Nas).”Al-Marrudzi also menceritakan TENTANG Abu Abdillah Yang menulis untuk review orangutan Yang sakit Panas, basmalah, bismillah wa billah wa Muthammad Rasulullah, QS. al-Anbiya: 69-70, Allahumma rabbi jibrila dst. Abu Dawud menceritakan, Syaikh Taqiyuddin Ibnu Taimiyah menulis QS Hud “Saya Melihat hal Azimat Yang dibungkus kulit di Leher Anak Abi Abdillah Yang Masih Kecil.”:. 44 di dahinya orangutan Yang mimisan (Keluar Darah dati hidungnya), dst”(Al-Adab asy -Syar'iyyah wal Minah al-Mar'iyyah, juz II Hal 307-310).

Namun TIDAK SEMUA doa-doa Dan Azimat DAPAT dibenarkan. Setidaknya, ADA Tiga KETENTUAN Yang Harus diperhatikan.
Harus MENGGUNAKAN Kalam Allah SWT, Sifat Allah, Asma Allah SWT ataupun sabda Rasulullah SAW.
Using bahasa ataupun Arab bahasa lain Yang DAPAT dipahami maknanya.
Tertanam Keyakinan bahwa ruqyah ITU TIDAK DAPAT Memberi pengaruh apapun, TAPI (APA Yang diinginkan DAPAT terwujud) Hanya KARENA takdir Allah SWT.Sedangkan Doa dan Azimat ITU Hanya sebagai shalat Satu sebab Saja.”(Al-Ilaj bir-Ruqa minal Kitab itu Sunnah, Hal 82-83).


Ajaran Tauhid



AJARAN TAUHID
AJARAN TAUHID Dalam Al-Qur'an & Alkitab 
AJARAN TAUHID Para Nabi 

Tauhid diambil dari kata wahhada yuwahhidu tauhidan yang artinya mengesakan. Satu suku kata dengan katawahid yang berarti satu atau kata ahad yang berarti esa. Dalam ajaran Islam Tauhid itu berarti keyakinan akan keesaan Allah. Kalimat Tauhid ialah kalimat La Illaha Illallah yang berarti Tidak ada Tuhan melainkan Allah. (Qur’an 2:163; 47:19).
Tauhid merupakan inti dan dasar dari seluruh tata nilai dan norma Islam, sehingga oleh karenanya Islam dikenal sebagai agama Tauhid, yaitu agama yang mengesakan Tuhan. Bahkan gerakan-gerakan pemurnian Islam terkenal dengan nama gerakan muwahhidin (yang memperjuangkan Tauhid). Dalam perkembangan sejarah kaum muslimin, Tauhid itu telah berkembang menjadi nama salah satu cabang ilmu Islam, yaitu ilmu Tauhid, yakni ilmu yang mempelajari dan membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan keimanan terutama yang menyangkut masalah ke-Maha Esa-an Allah.
Ajaran Tauhid bukan hanya ajaran Nabi Muhammad s.a.w., tetapi merupakan ajaran setiap Nabi dan Rasul yang diutus Allah s.w.t. (Qur’an 21:25).
KALIMAT IKRAR

Berikut adalah beberapa ajaran Tauhid para Nabi dan Rasul yang terdapat dalam al-Qur’an dan Alkitab (Bible):
Tauhid Para Nabi dan Rasul dalam al-Qur’an
Tauhid Nabi Nuh a.s
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: “Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya.” Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat). (Qur’an 7:59)
Tauhid Nabi Huud a.s
Dan kepada kaum ‘Ad (Kami utus) saudara mereka, Huud. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja. (Qur’an 11:50)
Tauhid Nabi Shalih a.s
Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).” (Qur’an 11:61)
Tauhid Nabi Syu’aib a.s
Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu’aib. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (mampu) dan sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat).” (Qur’an 11:84)
Tauhid Nabi Musa a.s
Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (Qur’an 20:13-14)
Nabi Ibrahim a.s, Ishaq a.s dan Ismail a.s juga mengajarkan Tauhid
Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (Qur’an 2:133)
Tauhid Nabi Isa a.s
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (Qur’an 5:72)
Tauhid Para Nabi dan Rasul dalam Alkitab
Tauhid Nabi Musa a.s
Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia. (Ulangan 4:35)
Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! (Ulangan 6:4)
Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan, Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang menyembuhkan, dan seorangpun tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku. (Ulangan 32:39)
Tauhid Nabi Daud a.s
Sebab itu Engkau besar, ya Tuhan ALLAH, sebab tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga kami. (II Samuel 7:22)
Tidak ada seperti Engkau di antara para allah, ya Tuhan, dan tidak ada seperti apa yang Kau buat. Segala bangsa yang Kau jadikan akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu. Sebab Engkau besar dan melakukan keajaiban-keajaiban; Engkau sendiri saja Allah. Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu. Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya; (Mazmur 86:8-12)
Tauhid Nabi Sulaiman a.s
Kemudian berdirilah Salomo di depan mezbah TUHAN di hadapan segenap jemaah Israel, ditadahkannyalah tangannya ke langit, lalu berkata: “Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu; (I Raja-raja 8:22-23)
Tauhid Nabi Yesaya a.s
“Kamu inilah saksi-saksi-Ku,” demikianlah firman TUHAN, “dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku. (Yesaya 43:10-11)
Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: “Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku. (Yesaya 44:6)
Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain, (Yesaya 45:5-6)
Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku, (Yesaya 46:9)
Tauhid Yesus (Nabi Isa a.s)
Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. (Markus 12:29)
Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. (Yohanes 5:30)
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. 





Ujian Guru Sufi




UJIAN GURU SUFI

Ilmu rahasia Ketuhanan tidak didapat dengan mudah tapi dengan kesungguhan karena memang perjalanan kepada Allah akan melewati rintangan dan hambatan, hanya orang yang tingkat keseriusan tinggi bisa melewatinya. Seorang Guru Sufi dalam menerima murid juga akan melihat tingkat keseriusannya dan tentu saja Guru akan memberikan ilmu menurut kemampuan masing-masing murid. Ujian dari Guru Sufi kepada murid-muridnya berbeda satu sama lain. Berikut ini menarik untuk disimak kisah berguru Asy-Syibli kepada Junaid (Junaidi al-Baghdadi) yang saya kutip dari dialog antara keduanya dalam kisah itu menarik untuk disimak dan dijadikan bahan pelajaran bagi kita dalam berguru.

Nama Abu Bakar Asy-Syibli banyak menghiasi berbagai kitab tentang sufi. Ulama besar ini tidak hanya dikenal dengan konsepnya tentang bagaimana menempuh jalan kerohanian, tapi juga terkenal karena kehidupannya yang unik. Harta berlimpah dan jabatan tinggi ditinggalkannya, demi memburu hakikat hidup dalam ritus sufisme yang mendalam. Tak pelak kehidupannya yang unik memberikan inspirasi para peminat tasawuf bagi generasi-generasi berikutnya.

Nama aslinya adalah Abu Bakar bin Dulaf ibnu Juhdar Asy-Syibly. Nama Asy-Syibli dinisbatkan kepadanya karena ia dibesarkan di Kota Syibli di wilayah Khurasan, Persia. Ia dilahirkan pada 247 H di Baghdad atau Samarra dari keluarga yang cukup terhormat. Mendapat pendidikan di lingkungan yang taat beragama dan berkecukupan harta, ia berkembang menjadi seorang yang cerdas.
Di Baghdad ia bergabung dengan kelompok Junaid. Ia menjadi sosok terkemuka dalam sejarah Al-Hallaj yang menghebohkan.Pertemuannya dengan Junaid Al-Baghdadi digambarkan oleh Fariduddin Aththar dalam kitab Tadzkirul Awliya. “Engkau dikatakan sebagai penjual mutiara, maka berilah aku satu atau juallah kepadaku sebutir,” kata Asy-Syibli kepada Junaid.

Maka Junaid pun menjawab:

“Jika kujual kepadamu, engkau tidak sanggup membelinya, jika kuberikan kepadamu secara cuma-cuma, karena begitu mudah mendapatkannya engkau tidak akan menyadari betapa tinggi nilainya. Lakukanlah apa yang aku lakukan, benamkanlah dulu kepalamu di lautan, apabila engkau dapat dapat menunggu dengan sabar, niscaya engkau akan mendapatkan mutiaramu sendiri.”
Lalu kata Asy-Syibli, ”Jadi apakah yang harus kulakukan sekarang?”
Jawab Junaid, “Hendaklah engkau berjualan belerang selama setahun.”

Maka Asy-Syibli berjualan belerang selama setahun. Lorong-lorong Kota Baghdad dilaluinya tanpa seorangpun yang mengenalnya. Setelah setahun lewat, ia kembali kepada Junaid. Maka ujar Junaid:

“Sekarang sadarilah nilaimu! Kamu tidak ada artinya dalam pandangan orang lain. Janganlah engkau membenci mereka dan janganlah engkau segan. Untuk beberapa lamanya engkau pernah menjadi bendahara, dan untuk beberapa lamanya engkau pernah menjadi Gubernur. Sekarang kembalilah ke tempat asalmu dan berilah imbalan kepada orang-orang yang pernah engkau rugikan.”

Maka ia pun kembali ke Kota Demavend. Rumah demi rumah disinggahinya untuk menyampaikan imbalan kepada orang-orang yang pernah dirugikannya. Akhirnya masih tersisa satu orang, tapi ia tidak tahu kemana dia pergi. Ia lalu berkata, “Aku telah membagi-bagikan 1000 dirham, tapi batinku tetap tidak menemukan kedamaian.” Setelah empat tahun berlalu, ia pun kembali menemui Junaid. Perintah Junaid, “Masih ada sisa-sisa keangkuhan dalam dirimu. Mengemislah selama setahun!”
Tanpa banyak bicara, ia pun segera melaksanakan perintah sang guru. “Setiap kali aku mengemis, semua yang kuperoleh kuserahkan kepada Junaid. Dan Junaid membagi-bagikan kepada orang-orang miskin, sementara pada malam hari aku dibiarkan kelaparan,” kenang Asy-Syibli.
Setahun kemudian Junaid berkata, “Kini kuterima engkau sebagai sahabatku, tapi dengan satu syarat, engkau terus jadi pelayan sahabat-sahabatku.”

Setelah ia melaksanakan perintah sang guru, Junaid berkata lagi, “Hai Abu Bakar, bagaimanakah pandanganmu sekarang terhadap dirimu sendiri?” Jawab Asy-Syibli, “Aku memandang diriku sendiri sebagai orang yang terhina di antara semua makhluk Allah.”

Junaid menimpali, “Sekarang sadarilah nilai dirimu, engkau tidak ada nilainya di mata sesamamu. Jangan pautkan hatimu pada mereka, dan janganlah sibuk dengan mereka.” Junaid pun tersenyum, sembari berkata, “Kini sempurnalah keyakinanmu.”




Asal Mula Jadinya Adam Dan Hawa


ASAL MULA JADINYA ADAM DAN HAWA
ILMU KAJI Makrifat ASAL MULA JADINYA ADAM DAN HAWA 

Bismillhirrhmnnirhim .. laillahhaillahmuhammadarrasullallah, assallamualaikum ya Sayyidi Adamus ALAIHISSALLAM wa assallammualaikum ya sayyidoh umi siti hawa rahmatil lil alamin ... .salam rindu Dan Hormat Yang teramat Sangat tidak ditunjukan kepada sesepuh sesepuh kampus wong alus Beserta para Saudara saudaraku Yang mondok and interact di blog tercinta kitd Suami, Sungguh Suatu fenomena Dari community community Yang Produktif, Bukan Lagi community Yang konsumtif seperti SEBELUM kitd Mengenal Dan membaca blog Penyanyi, untuk review kali kesekian nya Saya hanturkan DENGAN Segala permohonan untuk review Membuka kan Satu Lagi tehnology signtific Dari ilmu orangutan Bunian Yang tentu Penyanyi halal di Miliki Oleh Seluruh Generasi Indonesia, sayang Rasanya hati JIKA tehnology moderen Dan tercanggih Yang di Miliki nenek moyang kitd Indonesia Penyanyi Tersimpan Rapuh hearts Tubuh Saya Saja,Saya menemukan ilmu Penyanyi Dari seringnya Saya berkunjung Menembus kampung orangutan Bunian di desa Saya, PT KARYA CIPTA PUTRA sewaktu Tinggal di desa JAUH di Pedalaman hutan Riau, Saya sangatlah hoby Sekali mendatangi SETIAP Acara pesta pernikahan orangutan Bunian selain Hanya KARENA di pesta Perkawinan orangutan Bunian Saja Saya menemukan nasi lemak pulut hitam (nasi pulut yg Hanya bisa di buat Oleh orang2 terdahulu Saja) JIKA Pulang Saya also mendaptkan kado Dari menyanyikan pengantin Berupa Benda Benda keramat Jadi Sambil menyelam sirup air minum, Saya mengumpulkan Benda Benda keramat orangutan Bunian sebagai koleksi Saja mana tau di rantau Nanti DAPAT berguna..he.dia ... nah SETIAP Saya Melihat hal orangutan Bunian Menikah ADA Satu Hal Selalu wajib mereka ucapkan Saat Terjadi ijab khabul (menyanyikan pengantin pria mengucapkan Satu kalimat Dan pengantin wanita nya Menjawab kalimat tersebut) Yang anehnya JIKA si wanita TIDAK can Menjawab / Menyebut kalimat jawaban Anda Dari pria Maka di Saat ITU also mereka akan di ceraikan ATAU menikahnya gagal..lha kan Saya Jadi terpukau, APA pentingnya Dan hebatnya kalimat tersebut sehingga can menentukan Pasangan pengantin Menikah ATAU di ceraikan, kalimat itupun also sederhana Saja, TIDAK seperti mantra ilmu ghaib Yang panjangnya 5 kilo meteran sehingga Sulit di Ingat, Lalu sya beranikan bertanya kepda Sepupu Saya”also orangutan Bunian Namanya NUAR” fenomena kalimat tersebut,respon Yang Pertama Dari Wajah Sepupu Saya Penyanyi Adalah wajahnya Langsung pucat Seakan akan Saya melecehkan Sebuah kalimat Yang Sangat keramat ATAU suci, Lalu besarbesaran bawa Saya PADA Seorang tua Bunian yg LEBIH PAHAM Dan berkuasa menjelaskan ITU, Penghasilan kena pajak di Jelaskan Panjang Lebar datuk Bunian ITU Berkata” bahwa kalimat Yang di baca Oleh Pasangan pengantin orangutan Bunian Tadi adalah'KALIMAT PERTAMA / AWAL YANG dI UCAPKAN OLEH NABI ADAM Kepada moyang KITA SITI HAWA SAAT SITI HAWA BARU MENJADI WANITA”Saya pun Ikut terperanjat Takut campur bahagia, di Satu Sisi sya menemukan Raja nya ilmu pelet di Satu Sisi Lagi Saya Takut KARENA Tadi Telah Sedikit meremehkan kata asal Saya Menjadi”he.he.he ... .selanjutnya APA isi Dari Penjelasan menyanyikan datuk orangutan Bunian ditunjukan kepada Saya Saat ITU akan sya beberkan di Bawah Suami Beserta ilmu pengasihan Semula Jadi ADAM HAWA tersebut.(Ingat Yang Saya Maksud ilmu Semula Jadi bukanlah ilmu Yang bisa di buat Apa Saja Dan meminta ditunjukan kepada selain ALLAH, tetapi Yang Saya Maksud ILMU Semula JADI * Menurut pitatah Dari guru guru Saya Adalah ilmu Yang mengkaji ASAL MULA SESUATU MENJADI / MENGKAJI PENGASALAN Dari mana Sesuatu ITU Berasal hearts bahasa kebatinan melayu sumatra”sesiapa Yang mengetahui asal mula Jadi Sesuatu Maka besarbesaran TIDAK akan binasa Oleh Sesuatu ITU” nah agar Jelas sejelas jelasnya Maka silahkan di kaji, di dalami, di pahami, di niati Baik kaji ilmu nya di Bawah Suami:tetapi Yang Saya Maksud ILMU Semula JADI * Menurut pitatah Dari guru guru Saya Adalah ilmu Yang mengkaji ASAL MULA SESUATU MENJADI / MENGKAJI PENGASALAN Dari mana Sesuatu ITU Berasal hearts bahasa kebatinan melayu sumatra”sesiapa Yang mengetahui asal mula Jadi Sesuatu Maka besarbesaran TIDAK akan binasa Oleh Sesuatu ITU ”nah agar Jelas sejelas jelasnya Maka silahkan di kaji, di dalami, di pahami, di niati Baik kaji ilmu nya di Bawah Suami:tetapi Yang Saya Maksud ILMU Semula JADI * Menurut pitatah Dari guru guru Saya Adalah ilmu Yang mengkaji ASAL MULA SESUATU MENJADI / MENGKAJI PENGASALAN Dari mana Sesuatu ITU Berasal hearts bahasa kebatinan melayu sumatra”sesiapa Yang mengetahui asal mula Jadi Sesuatu Maka besarbesaran TIDAK akan binasa Oleh Sesuatu ITU ”nah agar Jelas sejelas jelasnya Maka silahkan di kaji, di dalami, di pahami, di niati Baik kaji ilmu nya di Bawah Suami:

Beserta Suami akan Saya ijazahkan ilmu kaji makrifat asal mula jadinya ADAM Dan Hawa nenek moyang SEMUA Manusia, ADAM Dan Hawa Penyanyi di akui Oleh Seluruh agama samawi bahwa kedua orangutan Penyanyi nenek moyang Pertama Manusia, SEBELUM kalimat pelet nya Saya tuliskan Maka akan Saya Jelaskan PT KARYA CIPTA PUTRA asal mula jadinya Segala Cinta kasih di Muka bumi Penyanyi:

buka kaji makrifat Awal SEMUA ilmu pengasihan di Muka bumi:

Penghasilan kena pajak nabi adam di ciptakan Maka besarbesaran meminta pasangannya tidak ditunjukan kepada tuhan, Lalu tuhan creates Pasangan nabi adam (siti hawa) dari tulang rusuk Sebelah Kanan nabi adam Maka menjadilah Satu Makhluk Yang MEMBUAT nabi adam berkeringat SETIAP memandangnya ... .yang di Rasakan nabi adam Adalah besarbesaran mngenal Makhluk yg Satu Penyanyi tetapi Semakin besarbesaran memandangnya Semakin penasaran, KARENA besarbesaran Mengenal Bentuk nya yg tentu Dari tubuhnya Sendiri tetapi penasaran KARENA ADA sesuatu yg lain sehingga MEMBUAT nabi adam berkeringat saking penasarannya,Lalu nabi adam Berdoa 1000 Tahun ditunjukan kepada tuhan untuk review boleh menjamah siti hawa (maksudnya menghilangkan rasa penasarannya) namun tuhan Belum membolehkan (Penyanyi utk Menguji seberapa KUAT Makhluk yg baru tuhan ciptakan Penyanyi) hearts agama islam PADA surat al Baqoroh Dan PADA agama kristen PADA surat yeheskehel Terdapat firman tuhan”tiada satupun Makhluk Yang ku ciptakan tampa ku uji Batas kemampuannya” Lalu nabi adam Terus berusaha Mencari Cara agar siti hawa Penyanyi mau besarbesaran Jamah padahal siti hawa LEBIH taat PADA Perintah tuhan, ADA 777 Cara adam lakukan namun tiada Jua DAPAT merobohkan kunci nafsu Dan kunci iman siti hawa, akhirnya teringatlah adam ditunjukan kepada kata yg Pertama Sekali besarbesaran ucapkan Saat siti hawa Menjadi Dari tulang rusuknya, seingat adam Hanya PADA Satu kata Awal ITU,siti hawa Menjawab sapaannya selain ITU Telah di coba 777 Cara tiada satupun Dari Cara ITU yg di jawab Oleh siti hawa ... .akhirnya adam ucapkan DENGAN Lembut kata Awal Tadi Maka di jawablah Langsung Oleh siti hawa sehingga Penghasilan kena pajak Menjawab ITU robohlah Seluruh keimanan siti hawa sehingga terjadilah pelanggaran larangan yg Telah tuhan ucapkan ditunjukan kepada mereka ......

Aplikasi makrifat hearts arti sesungghnya / hakikat sebenarnya:

.? APA sih hebatnya kata Awal yg di ucapkan nabi adam itu ... ... .pertama, Sesungguhnya SEMUA ilmu Yang berkarakter membangkitakn ghairah / Cinta kasih Berasal Dari kjadian Awal Penyanyi, KARENA Hal Hal gairah Dan menyatunya doa Makhluk yg berlainan jenis dan Karakter Memang di Mulai dari Kejadian adam dan siti hawa Penyanyi, selain ITU TIDAK ADA satupun Bukti lain hearts SEMUA kitab agama samawi di Muka bumi Penyanyi yg menjelaskan Kejadian selain nabi adam dan siti hawa ....

Pasti yg kitd bicarakan Adalah wanita Dan Ujung Ujung ceritanya Yang Sangat MEMBUAT kitd penasaran Dan menggairahkan pastilah membicarakan Dan membayangkan “maaf” Adalah alat kelamin wanita ... tau kah kenapa kitd Selalu Fokus membicarakan itu ...? KARENA hakikatnya Manusia Memang Selalu Merindukan Dan membicarakan Dari mana besarbesaran Berasal, coba kitd lahir Dari Telinga wanita Maka pastilah yg Selalu kitd bicarakan Dan rindukan Adalah Telinga wanita tersebut .... (maaf sperti bercanda tetapi Penyanyi Bagian Dari kaji makrifat ilmu pelet) ... nah ITU Bukti Nyata, otentik Dan Sangat Jelas Dari kaji yg Saya buka kan di differences.

Begitu also nabi adam Penghasilan kena pajak mendengar ucapan jawaban Anda Dari siti hawa besarbesaran LEBIH memucak Lagi ghairah hawa nafsu dan cinta kasihnya sehingga mengalahkan rasa Takut dan cinta kasihnya untuk review tunduk PADA Peraturan tuhannya ... energi Dashyat ..sungguh ghairah Dari kedua kata2 ITU Berarti ...? apalagi adam adam dan Siti hawa siti hawa Yang Sekarang berada di Muka bumi yg Sangat JAUH hijabnya berlapis lapis Dari cahaya prarupa nya Tuhan ... .pasti LEBIH TIDAK akan Sanggup Menahan bangkitnya ghairah Dari kata Semula Jadi adam hawa Penyanyi JIKA di tembakan ditunjukan kepada mereka ...... Maka Oleh ITU lah kata Awal nabi adam ini sengaja di sembunyikan Oleh kaum makrifatullah Dan kaum pertapa kebatinan, JIKA kalimat Penyanyi di ketahui Oleh Manusia penjahat kelamin Maka Sungguh akan bergelimpanganlah kejahatan kejahatn kelamin Dan Lawan Jenis di Muka bumi Suami, Sungguh ladang ibadah yg Luas Sangat ... lebih Luas Dari ladang minyak Caltex / cevron riau Yang 1 CPP bloknya Saya kuasai..he.he ... .dan Banyak Lagi ladang ladang ibadah lain JIKA kata Penyanyi di ketahui dan DI amalkan Oleh orangutan orang yg bertekad Kebaikan ...... nah Sekarang kalimat Semula Jadi nya adam dan siti hawa Penyanyi apa ...? Dan bagaimana membuktikan bahwa Penyanyi kalimat Semula Jadi nya adam dan Siti hawa yg asli ...? Bukan kira kira Saya Saja seperti yg selama Penyanyi di buat buat dan DI kira kira Banyak orangutan ...? Dan Banyak Lagi ladang ladang ibadah lain JIKA kata Penyanyi di ketahui dan DI amalkan Oleh orangutan orang yg bertekad Kebaikan ...... nah Sekarang kalimat Semula Jadi nya adam dan Siti hawa Penyanyi apa ...? Dan bagaimana membuktikan bahwa Penyanyi kalimat Semula Jadi nya adam dan Siti hawa yg asli ...? Bukan kira kira Saya Saja seperti yg selama Penyanyi di buat buat dan DI kira kira Banyak orangutan ...? Dan Banyak Lagi ladang ladang ibadah lain JIKA kata Penyanyi di ketahui dan DI amalkan Oleh orangutan orang yg bertekad Kebaikan ...... nah Sekarang kalimat Semula Jadi nya adam dan Siti hawa Penyanyi apa ...? Dan bagaimana membuktikan bahwa Penyanyi kalimat Semula Jadi nya adam dan Siti hawa yg asli ...? Bukan kira kira Saya Saja seperti yg selama Penyanyi di buat buat dan DI kira kira Banyak orangutan ...?

Pertama Kita Bisa Melihat hal Bukti otentik kalimat Penyanyi PADA kitab Taurat Yang 10 lembar (tuhan memberikan 10 Perintah ditunjukan kepada nabi musa hearts kitab Taurat) PADA Halaman ke 3 asal mula Kejadian adam Dan hawa tertulis Lengkap kalimat inisial.

kedua: SEBELUM Saya mengijazahkan Penyanyi Saya Telah meng Aplikasi kan Penyanyi hearts different KASUS perceraian hearts bertahun Tahun Saya merantau Dan membantu orangutan, Sesungguhnya kata Penyanyi bukanlah Hanya Mampu menyelesaikan Hal Hal yg Berhubungan DENGAN pengasihan Penakluk TAPI also Sangat ampuh JIKA di gunakan untuk review different bisinis Nyata Yang Berhubungan DENGAN kaum hawa Dan kaum adam ... umpama Saya memiliki Teman joint venture / kawan Bisnis kerja sama Seorang wanita, Saya Menyapa Awal kawan wanita Tadi DENGAN kalimat Semula Jadi Penyanyi Dan tentu Saya arahkan Niat Bukan Untuk Urusan ghirah ATAU seks, Saya arahkan PADA rasa Suka yg teramat Sangat sehingga kawan wanita Tadi LEBIH Mengalir, Nyaman Dan Percaya meletakkan Investasi dana nya tidak ditunjukan kepada Saya,Begitu also sebaliknya JIKA kata Semula Jadi Penyanyi di gunakan Oleh kaum hawa untuk review BEKERJA sama DENGAN kawan Bisnis pria nya ... ..jadi kalimat Semula Jadi Penyanyi sngat plexibel di gunakan, baik Oleh pria mupun wanita, JIKA besarbesaran pria besarbesaran ucapkan kalimat yg di ucapkan nabi adam hearts ilmu pelet Semula jadinya Dan JIKA besarbesaran wanita Maka besarbesaran Cukup menambahkan kalimat jawaban Anda siti hawa hearts kalimat ilmu pelet Semula jadinya

Ketiga: JIKA TIDAK Yakin bahwa Penyanyi kalimat Awal yg di ucapkan nabi adam ditunjukan kepada siti hawa Maka silahkan pelajari Saja ilmu pelet Beroperasi lain..he.he..he ... .nah berikut Penyanyi Saya akan beberkan Sekaligus ijazahkan ditunjukan kepada bolo wong alus sedoyo ... ( numpang bhsa jawa dikit, maklum Istri Saya orangutan magelang..he.he ..) ilmu Penakluk nabi adam Penyanyi yg Saya dapatkan Dari orangutan Bunian Pedalaman Kelayang kabupaten Inderagiri hulu Riau sumatra Indonesia, di hearts ilmu Penyanyi akan tertulis kunci Utama Dari ilmu pengasihan Penakluk Penyanyi Yaitu kata yg di ucapkan Semula Jadi Oleh nabi adam ditunjukan kepada siti hawa. berikut ilmu tersebut:

Bismillahi ZAITUL BAUTI

CAPAI ADAM TERBANG BURUNG Indan SUARA

HINGGAP DI Ranting TAPAK NABI SULAIMAN

TERDENGARKAN NABI ADAM Berkata”LAILLAH HAILLALLAHU, ASSALLAMMUALAIKUM YA BABU RAHIM”

AKU Membuka KUNCI FATIMAH 7 LAPIS KUNCI BESI LAGI TERORAK LAGI TERBONGKAR

konon PULAK KUNCI IMAN SI (sebut nama di yg di tuju)

TERDENGAR KAN NABI ADAM Berkata”LAILLAH HAILLALLAHU, ASSALLAMMUALAIKUM YA BABU RAHIM”

AKU Membuka KUNCI FATIMAH 7 LAPIS KUNCI BESI LAGI TERORAK LAGI TERBONGKAR

konon PULAK KUNCI NAFSU SI (sebut nama di yg di tuju)

AKU ADAM Engkau HAWA, LANGIT selebar Dulang

TEMPAT KITA Berdua ... ..BERDUA dI ALAM ZAITUL Baida.

BARAKATI BISMILLAH.

NB: JIKA wanita Yang mengamalkan ilmu Penyanyi Maka Jumlah Harga: Tambahkan kata Semula Jadi yg di jawab Oleh siti hawa ditunjukan kepada ADAM (muhammaddarasullallah waalaikummussalam ya baba rahman).

tehnik Target aplikasinya pada: Untuk jarak pagar Dekat

- Bacalah kalimat Penyanyi 1 x dlam hati (lidah TIDAK berucap Mulut TIDAK Berkata) Lalu hembuskan Ke Telapak serbi, usahakan Telapak serbi kitd berkeringat, Lalu tegurlah si wanita Dan usahakan bersalaman Lalu Harus Bisa ngobrol pagar Sedikit 5 Menit DENGAN si wanita, Lalu Penghasilan kena pajak Pulang kerumah serbi bekas bersalaman Tadi kitd usapkan Ke Pusat / puser Perut kitd smbil mengusapkan Bacalah kalimat Penyanyi “hai nur bibah nur fatimah Kembalilah Kau Ke Tempat Semula Jadi mu, AKU”.

usahakan Penghasilan kena pajak Bertemu Tadi Jangan Bertemu DENGAN si wanita yg Sudah kitd tuju Tadi selama 3 hari, kemungkinan Terbesar selama 3 hari ITU besarbesaran akan Mencari cari kitd, Semakin lama TIDAK DAPAT menemukn kitd Maka Semakin berkobar rasa rindunya sehingga Saat Bertemu Nanti kemungkinan gede akan mengajak kitd Untuk Menikah ...

-satu Lagi Perlu di Ingat, Penghasilan kena pajak kitd menghembuskan napas Ke Telapak serbi Maka usahakan serbi tersebut Jangan bersalaman keculi bersalaman DENGAN wanita yg akan kitd taklukkan, stelah bersalaman DENGAN wanita yg kitd tuju baru boleh serbi kitd tersebut tersentuh orangutan lain ... JIKA tngan kitd tersentuh LEBIH PT KARYA CIPTA PUTRA Oleh orang yg Bukan kitd tuju Maka pudarlah Seluruh kekuatan Penakluk tersebut selamanya untuk review wanita yg akan kitd taklukkan, namun untuk review wanita lain masih bisa DENGAN kitd buat ulang Lagi.

tehnik Jarak Jauh:

-berbaringlah seperti akan Tidur, Lalu bayangkanlah Wajah si wanita ... bayangkan DENGAN santai TIDAK Perlu di Paksa Paksa pembayangannya, Sambil membayangkan tersebut Bacalah kalimat ilmu Penakluk tersebut berulang ulang kali Sampai terasa Anda Yakin Dan Jelas Bayangan si wanita Hentikan bacaannya Lalu genggamlah Bayangan Tadi DENGAN serbi Kanan Dan letakkan genggaman serbi tersebut PADA Pusat kitd Sambil membaca kalimat utk Pusat yg sya tulis di differences Tadi, lakukan selama 3 Malam Lalu silahkan lihat APA yg Terjadi ....

UNTUK MEMPERTAJAM DAN MENYATUKANNYA KE BADAN ILMU INI:

-pertama, Pintu Tempat Keluar nya siti hawa ditubuh kitd di buka terlebih PT KARYA CIPTA PUTRA, Oleh gurunya ATAU boleh siapa Saja asal Yang Membuka Pintu kan siti hawa Tadi Sudah berkeluarga / Harus Sudah PERNAH Menikah halal.begitu also JIKA si pengamal wanita, using daun kritang / daun putri malu (JIKA di sentuh daun tersebut akan mengkuncup / mengecut) .namun Banyak also Manusia Yang Telah Terbuka Pintu tersebut Beroperasi Otomatis Dari lahir ATAU KARENA Sudah PERNAH Menikah Maka silahkan Langsung di pakai ilmu terseb

nah kata adam hawa Penyanyi can kitd masukkan Dan gabungkn hearts ilmu pengasihan Apa Saja bahkan besarbesaran akan Sangat mendukung / berguna JIKA kitd gunakan Sehari hari Saat ber Interaksi Dan bersosial Serta Berbisnis DENGAN wanita, KARENA JIKA kata Penyanyi terucap Dalam Hati Maka ruh si wanita akan tersentuh bahagia (tersentuh Beroperasi bathin makrifat) .saya Selalu using kata adam hawa Penyanyi JIKA bersalaman DENGAN wanita mana Saja Dan alhamdulillah Hingga hari Penyanyi Saya memiliki kawan Bisnis wanita yg Sangat Tepat Dan Akrab Dan berjaya hearts Banyak Bisnis ... ..SEMOGA MENEMUKAN JERNIHNYA MATA AIR ILMU , BUKAN Keruh NYA YANG DI Raih, BUKA KULIT Tampak ISI ... amin. @@@



Murid Yang Tamat Berguru





MURID YG TAMAT BERGURU

Berikut adalah cerita sufi tentang seorang murid yang telah tamat berguru. Cerita ini seringkali disampaikan oleh Guru saya kepada murid-muridnya. Biasanya cerita ini disampaikan kepada murid-murid yang masih tinggal bersama Beliau di Surau.

Suatu ketika anak surau yang berjumlah 35 orang itu dikumpulkan. Maklum, para pengabdi itu pun sudah dewasa dan mereka juga memikirkan ujung pengabdian. Mereka harus ke mana, mereka harus hidup berumah tangga, mencari pekerjaan dan lain-lain. Guru bila bercerita sangat menarik, mempesona dan membuat pendengar tak bergerak. Guru berkata, “Ada murid yang baru tamat berguru lalu ia pulang ke rumahnya. Di tengah jalan dilihatnya ada seorang putri raja yang aduhai cantiknya, sang putri sedang duduk di depan rumahnya yang indah. Si murid ini sangat terpesona dan tertarik dengan paras cantik putri itu. Dalam hatinya ia berkata, “Alangkah eloknya jika ia jadi istri dan pendamping hidup saya…?”

Terangan-angan paras gadis sampai di rumahnya, ia berkata kepada ibunya, “Ibu, anak gadis yang saya jumpai di rumah indah di pinggir jalan itu apa sudah ada yang punya?” Ibu menjawab, “Apa maksudnya?” ujar ibu menimpali pertanyaan anaknya. Anaknya berkata, “Kalau belum ada yang punya, tolong ibu lamarkan untuk saya.” “Sadar nak” begitu sergah ibunya. “Dia putri raja, kaya raya, sedangkan engkau anak orang biasa dan miskin.”

Untuk tidak mengecewakan anaknya yang baru lulus berguru dan pantas menikah itu. Sebagai ibu yang bijaksana, sang ibu pergi mencoba bertanya. Ia pergi ke rumah gadis tersebut. Maka ibu mengetok pintu sambil mengucap salam “Assalamu’alaikum!” “Wa’alaikum salam”, jawab tuan rumah. “Ada apa bu?” kata tuan rumah. “Ini anak saya kemarin lewat di depan rumah raja kebetulan dilihatlah olehnya seorang gadis manis putri raja dan ia merasa tertarik. Si anak baru tamat berguru pada wali Allah (tidak disebut nama si wali), dan maksud kedatangan hamba kemari ingin melamar anak gadis raja itu, bila raja berkenan dan bila putri itu belum ada yang punya!”

Raja memang bijaksana, untuk menolak dengan terang-terangan dan supaya tidak menyakiti hati sebagian rakyatnya ia menjawab, “Oh, ibu mau melamar untuk anak ibu. Begini bu, saya tidak bisa memutuskan sendiri, apakah lamaran itu diterima atau tidak. Karena ini adalah masalah Negara maka saya akan panggil dan mengumpulkan semua menteri untuk memutuskan hal ini. Dan ibu sebaiknya pulang dulu dan barang seminggu sudah ada keputusan.”

Sesampainya di rumah, si anak bertanya “Bagaimana bu, beritanya?” “Oh tunggu seminggu lagi nak, karena raja tidak bisa memutuskan seorang diri maka raja akan panggil menteri-menterinya untuk membahas masalah ini.” Raja memanggil menteri-menteri dan memberitahukan bahwa anak si ibu yang bernama Fulana telah datang menemui raja dengan maksud ingin melamarkan si anak pada putri raja dan bagaimana caranya supaya lamaran di tolak, dengan tidak menyakiti hati ibunya.” “Ah itu mudah raja” jawab menteri. “Buat saja persyaratan yang berat kepadanya yang sekiranya tidak dapat dipenuhi.” “Nah apa itu?” kata raja. “Minta saja tujuh buah mutiara sebesar telur, pasti ia tidak akan bisa memenuhi dan karena itu persyaratan untuk mempersunting putri raja menjadi gagal.” “Wah pandai kau menteri. Aku setuju dengan caramu itu, nanti akan aku katakan pada ibu si anak itu jika ia datang ke sini untuk menanyakan keputusan raja.” Benar saja seminggu kemudian pintu raja terketuk dan terdengar “Assalamu’alaikum.” “Wa’alaikum salam”, pintu dibukakan dan si ibu pun dipersilakan masuk untuk menanyakan bagaimana kabar beritanya. “Begini, lamaran ibu diterima asalkan anak ibu menyiapkan tujuh butir mutiara sebesar telur lalu diserahkan pada raja. Itu persyaratannya.” jelas raja. “Kalau begitu saya beritahukan pada anak saya, sanggup atau tidak.” jawab ibu. “Oh ya, ya silakan.”

Si ibu pun pulang dari rumah raja, di pintu dia sudah disambut oleh anak itu sambil bertanya, ”Bagaimana kabarnya bu?” ”Aduh itu nak, tujuh turunan dari kakek sampai anak cucu, mencari duit untuk tidak dibuat makan, tatapi dibuat untuk membeli tujuh butir mutiara sebesar telur ayam itu tidak akan bisa terkumpul.” “Oh itu rupanya yang menjadi persyaratan diterimanya lamaran saya Bu?” “Betul nak, itu mana mungkin.” “Ah, Itu soal kecil, Bu!” tanggap anaknya. “Ha, soal kecil?” ibunya terheran. “Allah Ta’ala kan kaya bu” kata si anak, dan si ibu dibuat bingung mendengarnya. Si anak berkata, “Mutiara sebesar dan sebanyak itu hanya ada di Laut Cina Selatan.”

Diam-diam si anak keluar dengan membawa tempurung kelapa dan pergi ke Laut Cina Selatan. Dia kuras laut itu dengan batok kelapa (tempurung kelapa) sambil membaca: laa ilaaha illa Allah pada tiap kurasan, sehingga hampir habis air laut itu(secara gaib). Tiba-tiba geger penghuni-penghuni laut, berupa jin-jin penjaga laut itu dan mereka berteriak, “Stop…stop…! jangan kau teruskan nanti kering laut ini dan matilah anak buah kami. Sebenarnya apa yang engkau cari?” “Saya akan mencari tujuh butir mutiara sebesar telur ayam dan mutiara itu hanya ada di laut ini. Karena itu saya harus menguras dan mengeringkan laut ini.” begitu kata si murid wali itu dengan tegas.

Panglima jin penghuni laut itu berkata, “Kalau soal itu gampang, nanti saya akan memerintahkan anak buahku untuk mencari mutiara-mutiara itu dengan menyelami laut ini, dan tidak usah kau teruskan untuk menguras laut.” “Nah kalau kau sudah menjamin begitu, baiklah akan saya hentikan menguras laut ini.” Sesaat kemudian anak buah penghuni Laut Cina Selatan itu diperintahkan menyelam ke dasar laut sampai ditemukan ketujuh batu mutiara, lalu oleh penghulu jin mutiara itu disampaikan pada anak tadi dan ketujuh butir mutiara itu dibawa pulang oleh anak tadi.

Sesampainya di rumah, ibu menyapa “Sudah datang nak?” “Ya sudah datang dan ini tujuh buah mutiara yang diminta raja” kata anaknya. Oleh ibunya ketujuh butir mutiara itu di ambil dan ditimang-timang, dibalik-balik setengah tidak percaya. Lalu si anak menyeletuk, “Itu mutiara asli, bukan batu atau plastik bu!” meyakinkan pada ibunya. Sang ibu pun terdiam.

Esok harinya si ibu mengantarkan ketujuh butir mutiara itu kehadapan raja.” Assalamu’alaiku” “Wa’alaikum salam. Apa kabar bu?” “Kabar baik, dan ini tujuh butir mutiara yang raja minta dari anak saya, saya disuruh untuk mengantarkannya ke hadapan raja dan menyerahkannya.

Ketujuh butir mutiara itu pun diterima oleh raja, si raja terbelalak kedua matanya, terheran-heran hampir tidak percaya, seolah-olah dalam mimpi saja. Di balik-balik mutiara-mutiara itu, terheran melebihi kehendaknya. Raja terkagum diam. lalu si ibu berkata, “Tak usah khawatir raja, itu asli mutiara, bukan palsu, batu, atau plastik mainan, kata anak saya.” Raja pun terhentak dan akhirnya perkawinan pun dilaksanakan.



Nasehat Guru Pada Muridnya.





NASEHAT GURU KEPADA MURIDNYA

anakku...
Hidup yang kamu jalani tidaklah selalu mulus, ibarat botol kosong yang dilempar kedalam lautan, kadang kala dia tenggelam seperti tak kembali, tiba-tiba dia muncul lagi di atas. Jika kamu berpegang kepada Tali Allah, kadangkala kamu di beri ujian berat, tenggelam seperti botol itu, tapi kamu akan tetap di atas walau dalam pandangan manusia tidak kelihatan, waktu akan membawa kamu kembali ke puncak.

anakku...
Pernah kam lihat tanaman anggur? Supaya dia berbuah harus dipangkas terlebih dulu seluruh daun-daunnya. Dalam menggapai kebenaran, Tuhan menguji hamba-Nya dengan derita dan kesusahan, harta kita habis seperti yang dialami oleh Nabi Ayub alaihisalam. Apa yang diambil Tuhan dari sisimu akan dikembalikan lagi dengan yang lebih baik menurut-Nya. Tuhan berjanji kepada hamba-Nya, hilang akan diganti kalaupun kurang akan ditambahi.

anakku....
Janganlah engkau meminta kepada manusia karena akan mengurangi kepasrahanmu kepada Tuhan. Mintalah segala sesuatu kepada Tuhan. Sesunguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Barangsiapa yang pasrah kepada-Nya maka Dia akan mencukupi segala kebutuhannya dan Dia akan mendatangkan rizki dari jalan yang tidak pernah kita duga.

anakku...
Utang mesti dibayar memintapun ada batasnya. Hindarilah berutang kerena sesungguhnya utang itu dapat menciptakan permusuhan. Apabila kamu berutang segera lunasi agar hidup kamu menjadi tenang. Jangan pernah kamu mengambil harta orang lain yang bukan hak kamu walaupun Seribu Perak. Bagi orang kaya apalah arti uang Seribu, tapi bagi orang miskin uang sebesar itu akan dibandingkan dengan harga garam.

anakku...
Kita tidak bisa melawan syetan, jangankan abangnya syetan, anak syetanpun tidak bisa kita lawan. Bagaimana mau melawan sesuatu yang tidak bisa kita lihat sedangkan dia terus mengawasi kita. Tidak ada jalan keluar kecuali selalu ber zikir kepada Tuhan. Karena sesungguhnya yang ditakuti syetan itu cuma Allah semata.

anakku....
Hati-hati lah terhadap 3 hal yaitu : Harta, Wanita dan Tahta, karena hampir semua penempuh jalan kebenaran jatuh dalam tiga hal tersebut. Syetan masuk kepada hal yang menyenangkan. Hindarilah sifat ingin senang, ingin dipandang dan ingin menang agar kamu selamat dunia dan akhirat.

anakku
Tidak ada derita atas nama cinta. Para Nabi dan orang-orang pilihan Tuhan yang tercatat dalam al-Qur’an itu terkenal karena apa? Terkenal dengan deritanya yang menjadi pelajaran berguna untuk seluruh ummat manusia. Nabi ayyub sakit-sakitan tidak pernah mengeluh dengan penyakitnya. Siti Masyitah harum namanya karena dia rela menderita demi menjaga imannya. Nabi kita yang mulia, Muhammad SAW di hina dan caci maki oleh sukunya tapi tetap teguh menegakkan agama ini. Apa yang menyebabkan mereka bertahan di dalam kebenaran? Karena mereka sangat mencintai Tuhannya. Ingatlah, semakin tinggi derita yang kau alami akan semakin tinggi derajatmu disisi Tuhan asal imanmu tidak pernah berubah.Nasehat Guru Kepada Muridnya

Anakku….
Jalan kau tempuh ini hanya bisa dilewati oleh para pemberani. Para sahabat Nabi utama; Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali adalah orang-orang pemberani yang mempertaruhkan nyawanya demi tegaknya Agama Islam Mulia Raya ini. Kalau engkau penakut, lebih baik engkau berhenti disini saja, jangan lanjutkan perjalanan ini karena engkau pasti akan gagal. Jalan ini telah di isi oleh lautan air mata kepedihan para Nabi dan Rasul, telah di genangi oleh darah para suhada dan itu akan tetap berlangsung sampai akhir zaman. Kalau engkau siapkan mentalmu maka berjalanlah bersamaku niscaya engkau akan ku tutun dengan selamat kepada-Nya.

Anakku…
Jangan engkau sibukkan dirimu dengan mengurus setan diluar, kalahkan dulu setan dalam perutmu maka engkau akan sanggup mengalahkan setan di luar perutmu.

Akan tetapi suatu saat nanti engkau akan berterima kasih pada setan karena hakekatnya dia diciptakan untuk membuat para penempuh jalan kebenaran menjadi hati-hati dan kuat. Setan itu lawan tandingmu namun suatu saat dia tidak akan bisa lagi mempengaruhimu, ketika engkau telah menyatu dengan Tuhan, maka tidak ada lagi sesuatu selain Dia.

Anakku…
Suatu saat nanti Tuhan langsung akan mengujimu. Ingatlah kisah ahli ibadah zaman dahulu yang dinaikkan maqamnya kepada maqam sangat mulia sehingga Tuhan berkata, “Wahai hambaku yang baik dan mulia, mintalah kepadaku, segala permintaanmu akan Aku penuhi, apakah engkau menginginkan maqam abdul qadir? Atau maqam Abu Yazid?”. Jika suatu saat engkau di uji seperti itu maka serahkanlah segala sesuatu kepada-Nya, jangan engkau meminta apapun karena setiap permintaanmu justru akan membuat engkau terjatuh. Para Guru kita mengajarkan bahwa do’a tertinggi adalah “Engkau yang ku maksud, ridha-Mu yang aku tuntut” dan maqam tertinggi itu tidak lain menjadi Hamba yang baik.



Anakku…
Jalan menuju surga itu penuh duri dan air mata.

Apakah kita harus mengalami sakit?
Ya

Apakah harus menjalani derita?
Ya

Apakah harus tertumpah air mata?
Ya

Dan hanya air mata orang Zikirullah yang bisa memadamkan neraka.

Kalau engkau masih merasakan sakit, susah, kecewa dan tersinggung maka sebenarnya engkau masih lemah, jalani semua cobaan Tuhan dengan sabar dan tawakal. Disaat semua penderitaan dan kesusahan yang menimpamu tidak mempengaruhimu sedikitpun, maka disaat itulah engkau telah mengalami pencerahan dan engkau telah menjadi manusia kuat dalam arti yang sebenarnya. Bukankah nabi kita telah mengingatkan melalui sabdanya, “Orang kuat bukanlah orang yang mengalahkan musuh di medan pertempuran akan tetapi orang yang bisa menahan marah disaat dia bisa marah”.

Anakku…
“Surga di bawah telapak kaki ibu”, begitulah sabda Nabi. Akan tetapi bisakah seorang Ibu yang belum masuk surga bisa memasukkan anaknya ke dalam surga? Atau surga di bawah telapak kaki ibu yang dimaksud oleh nabi itu hanyalah surganya anak-anak? Pertanyaan ini biar engkau saja yang menjawabnya.

Surga itu akan bisa engkau capai setelah melewati 70.000 rasa dan akhirnya engkau akan diberi sebuah kunci surga yaitu “LA ILAHAILLALLAH, MUHAMMAD RASULULLAH”. Itulah bentengmu dunia dan akhirat.

Anakku….
Apa beda ucapan “LA ILAHAILALLAH” yahudi, atheis dengan Wali Allah?
Yahudi sangat fasih mengucapkan kalimah itu, lebih fasih dari dirimu, lebih fasih dari ulama di negeri kita karena yahudi itu juga orang Arab, akan tetapi sayang nya ucapan yahudi hanya dimulut saja dan tidak ada kontak dengan Allah. Bukan ukuran fasih nya, akan tetapi bagaimana engkau bisa beserta dengan yang punya Nama. Nama Allah diturunkan dari sisi-Nya sendiri barulah berlaku berlaku di alam ini. Nama Presiden harus dikeluarkan lawat jalur resmi, turun kepada para menteri kemudian kepada Gubernur sampai ke aparat desa barulah nama itu bisa keramat dan ditakuti serta dipatuhi oleh segenap warna negara termasuk aparat negara. Kalau engkau ambil nama itu bukan lewat jalur yang Haq maka nama itu hanya menjadi sebuah nama saja tidak ada power nya. Kun Fayakun akan terjadi apabila yang mengucapkannya adalah Allah sendiri dan orang yang beserta Allah yang disalurkan lewat jalur yang Haq dengan menggunakan Metode (thariqat) yang benar pula.

Anakku…
Lima Puluh Tahun aku me-riset ilmu zikir dan aku mengambil kesimpulan bahwa tidak ada jalan yang lebih mudah menghampiri diri dengan Allah kecuali melalui Tharikatullah.






Takwa Dalam Pandangan Sufi.






TAKWA DALAM PANDANGAN GURU SUFI
Taqwa Dalam Pandangan Guru Sufi


ya AllahAnda bisa mencari definisi Taqwa lewat buku-buku atau bisa search di Google, disana akan banyak pembahasan tentang taqwa. Kali ini saya tidak focus membahas denisifi-difinisi itu karena saya yakin anda sudah sangat paham dan memiliki referensi yang sangat lengkap. Saya ingin mengajak anda memaknai taqwa dari pandangan Guru Sufi.

Guru Sufi mengatakan, “Orang yang telah mencapai tahap Taqwa, tidak ada perasaan berat baginya dalam melakukan ibadah yang diperintahkan Allah”. Berarti taqwa bisa didenisikan sebagai kondisi dimana seorang hamba melakukan perintah Allah dengan senang hati bahkan memiliki gairah dalam ibadah tersebut.

Gairah dalam beribadah sangat mudah di temukan dalam komunitas sufi, mereka melakukan ibadah-ibadah sunnat dalam jumlah yang banyak. Ada sufi yang mengerjakan shalat tengah malam ratusan rakaat, sementara ada yang mengerjakan puasa secara terus menerus. Dalam kitab “Kasful Mahjub” diceritakan ada seorang sufi ketika memasuki bulan Ramadhan hanya berbuka puasa 2 kali. Dia selama 15 hari tidak makan dan minum dan berbuka pada pertengahan Ramadhan, kemudian melanjutkan puasa dan berbuka ketika memasuki Hari raya, padahal tiap malam dia menjadi imam shalat tarawih. Tubuh dari sufi yang telah memiliki kecintaan mendalam kepada Tuhan adalah sebuah misteri yang sulit diungkapkan dengan akal fikiran manusia.

Tidak usah terlalu jauh menyelami dunia sufi ratusan tahun yang lalu seperti yang diceritakan oleh kitab-kitab tasawuf klasik, di zaman ini saya ikut menyaksikan sendiri bagaimana Guru Sufi berdzikir selama 3 hari 3 malam tanpa berhenti dalam ruang khusus dan Beliau berhenti berdzikir ketika melakukan shalat fardhu. Saya juga menyaksikan sendiri sahabat-sahabat saya yang melakukan puasa selama 7 hari 7 malam tanpa makan dan minum tapi masih tetap bisa melakukan aktifitas sehari-hari dan mereka melakukan ibadah-ibadah khusus itu dengan penuh gairah.

Bagaimana mungkin kita bisa menuduh kaum sufi meninggalkan syariat sementara dalam keseharian mereka tidak pernah meninggalkan ibadah-ibadah pokok bahkan memperbanyak ibadah-ibadah yang sunnat.

“Hai orang-orang beriman, bertqwalah kamu kepada Allah dan carilah Wasilah (jalan kepada Allah), bersungguh-sungguh lah engkau di jalan itu, pasti engkau akan mendapat kemenangan”. (QS. Al-Maidah, 35).

Kalau kita menyimak surat al-maidah 35 akan menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tentang tuduhan yang dilancarkan kepada pengamal tarekat yang meninggalkan ibadah-ibadah wajib, tuduhan itu tidak masuk akal sama sekali. Hanya orang beriman yang sudah mencapai tahap taqwa yang diperintahkan oleh Allah untuk mencari wasilah, melanjutkan tingkatan ibadah agar menemukan gairah-gairah baru sehingga terasa surga Allah yang maha tinggi menghampiri qalbu dari hamba.

Makanya ada benarnya pendapat yang mengatakan bahwa untuk bisa menekuni tarekat harus sempurna syariat terlebih dahulu, sudah terbiasa melakukan ibadah-ibadah wajib dengan senang hati barulah belajar ilmu tarekat, melanjutkan ke tahap lebih khusus dengan ibadah-ibadah khusus. Tapi karena sifat penyayang dari guru mursyid, maka Beliau menerima siapa saja yang ingin menekuni tarekat tanpa membeda-bedakan satu sama lain. Walaupun di awal belajar Guru dengan tegas mengatakan “Disini tidak memerlukan murid, kalau ingin belajar ikuti aturan yang ada”, ucapan Beliau itu untuk menguji tingkat keseriusan seorang murid.

Nasehat yang seringkali saya dengar dari Guru adalah, “Tambahi ilmu mu dan jaga syariat mu”, artinya seorang murid harus meng-upgrade ilmu-ilmu lain tentang apapun dan juga selalu menjaga syariat Islam dengan baik. Bahkan Beliau mengatakan “Sempurnakanlah ilmu mu agar engkau sempurna men-Tauhid-kan Tuhan”. Kenapa tidak semua orang yang belajar terakat itu bisa mencapai tahap makrifat bahkan gugur di tengah jalan, tidak jarang memushui tarekat, jawabanya bisa di baca di tulisan Jangan Hanya Sekedar menjadi Aksesoris.


Tuhanku Tuhanmu Tuhan Kita.





TUHANKU TUHANMU TUHAN KITA

Kenapa kita berdoa selalu menengadahkan tangan dan memandang ke atas? Karena kita meyakini Tuhan berada di atas sana, berada di langit yang tinggi dan sulit di jangkau oleh makhluknya. Seluruh agama mempunyai ajaran seperti itu dan hampir semua kita mempunyai persepsi yang sama tentang Tuhan yaitu: Tinggi, Agung, Mulia dan tak terjangkau. Islam menggambarkan sifat-sifat Tuhan dalam 20 sifatnya, Wujud, Qadim dan seterusnya juga menggambarkan nama-Nya lewat Nama-Nama Tuhan yang baik yang kita sebut dengan Asma Al Husna yang berjumlah 99 Nama. Setelah kita menghapal nama-nama-Nya, mengetahui sifat-sifat-Nya, sudahkah kita benar-benar mengenal-Nya? Bisahkah kita mengenal sesuatu tanpa melihat? Mungkinkah Tuhan yang Maha Tinggi itu tidak bisa dilihat? Lalu untuk apa Dia menciptakan kita kalau memang Dia selalu berada pada posisi untouchable?

Pertanyaan-pertanyaan di atas tidak mungkin bisa di jawab lewat akal dan kita tidak bisa menemukan jawaban dengan sendirinya. Agama (dalam tataran syariat) mengajarkan kita tentang Tuhan tapi tidak secara langsung memberikan kita tuntunan kepada-Nya. Akal akan menemukan kebuntuan bila berhadapan dengan yang namanya Tuhan karena akal memiliki keterbatasan. Akal hanya bisa mengolah informasi yang diterima dari Panca Indera, padahal Tuhan adalah diluar jangkauan panca indera.

Kita sering kali melupakan pertanyaan “Bagaimana cara kita berjumpa dengan Tuhan?” karena kita lebih tertarik memperdebatkan “Apakah Tuhan bisa dilihat?” atau tentang “Bisakah Tuhan dilihat di dunia ini?. Kedua pertanyaan terakhir memberikan gambaran kepada kita tentang seseorang yang bingung dan putus atas belum bisa keluar dari keterbatasannya. Orang yang mempertanyakan tentang kemungkinan melihat Tuhan tidak akan menemukan jawaban apa-apa selain bertambah nafsunya dalam menemukan dalil-dalil yang mengingkari bahwa Tuhan bisa dilihat. Saya pernah mengalami hal serupa, dimana pertanyaan saya sebenarnya bukan untuk menemukan jawaban akan tetapi justru untuk mendukung argumen saya bahwa Tuhan memang tidak bisa dilihat sama sekali.

Hampir sebagian besar penganut agama di dunia ini bisa dengan mudah menemukan Tuhan mereka, Yesus Kristus, Sidharta Gautama, Krisna atau Dalai Lama adalah orang-orang yang di posisikan sebagai Tuhan atau manifestasi Tuhan atau inkarnasi dari Tuhan. Lalu bagaimana dengan Islam?

Islam hanya mengenal Tuhan yang bernama Allah, yang tidak pernah bisa dilihat dan tidak pernah bisa dijangkau. Al Islamamu ya’lu walaa yu’la ‘alayhi, Islam adalah agama tertinggi dan penutup semua agama, begitulah Nabi bersabda dan demikian juga kita semua meyakininya. Lalu apakah makna ketinggian itu berarti Islam juag mempunyai Tuhan yang sangat tinggi sehingga tidak pernah terjangkau dan tersentuh oleh hamba-Nya? Apakah memang pemahaman Tuhan seperti ini yang di inginkan Tuhan atau yang diajarkan Nabi Muhammad kepada ummatnya? Atau ajaran sebenarnya dari Rasulullah tentang Tuhan sangat rahasia sehingga tidak semua orang Islam mengetahuinya. Ajaran Islam tentang Tuhan yang sangat rahasia ini akhirnya tergeser oleh pemahaman syariat semata sebagai arus besar dan kenderaan politik dinasti-dinasti Islam tempo dulu.

Saya lebih cenderung dengan pendapat bahwa Rasul mengajarkan kepada para sahabat-Nya untuk berjumpa dengan Allah bukan hanya menyebut nama dan menghapal sifatnya saja. Ketika bilal diletakkan batu di atas perutnya dan ditanya siapa Tuhannya, dengan penuh percaya diri dia menyebut “Ahad” seakan-akan dia melihat sang Ahad. Saat peristiwa itu terjadi, sayangnya kita tidak berada disana, kita hanya membaca riwayat yang di tulis kemudian, apakah Bilal benar-benar mengucapkan kata “Ahad” atau “Ahmad”? Kalau Bilal mengucapkan nama Ahmad yang tidak lain sama dengan Muhammad berarti Bilal telah mengucapkan nama Tuhan lewat nama kekasih-Nya.

Al Qur’an menceritakan kepada kita ketika tukang sihir Fir’aun berhasil dikalahkan oleh Musa, kemudian mereka sujud kepada Musa dan Harun sambil berkata, “Kami beriman kepada Tuhan Musa dan Tuhan Harun”. Apakah mereka beriman kepada Tuhannya Nabi Musa dan Tuhannya Nabi Harun atau mereka mengakui Musa dan Harun sebagai perwujudan Tuhan sebagaimana juga Fir’aun. Sebutan Tuhan Musa bisa jadi sama dengan sebutan Tuhan Allah atau Tuhan Yesus seperti yang diyakini oleh ummat Kristiani.

Seluruh Agama mempunyai Tuhan yang amat nyata untuk disembah, hanya Islam yang tidak pernah nyata Tuhannya, siapa yang benar dan siapa yang salah?

Kita tidak akan menemukan jawabannya dalam syariat, karena kalau kita memandangnya dari kacamata syariat maka langsung timbul selera kita untuk berdebat menyalahkan tuhan-tuhan agama lain dan menganggap Tuhan kita yang gaib itu yang paling benar. Sebenarnya kalau kita dengan teliti mempelajari agama, Tuhan dengan sangat jelas memberikan kepada kita penjelasan bahwa Tuhan itu amat nyata namun kita belum bisa dengan benar menangkap pelajaran itu. 

Kalau anda mempelajari Tasawuf dengan cara ber guru kepada seorang Mursyid dan terus menerus berzikir sampai Tuhan berkenan memperkenalkan diri-Nya, maka anda akan merasakan betapa Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya, betapa agung dan hebatnya Islam dan betapa Mulia dan luar biasanya para Ulama pewaris Nabi yang mampu menyimpan rahasia terbesar dari Agama dan kemudian mampu menyalurkan kepada ummat Islam agar terbebas dari kegelapan.

Tapi sayang seribu kali sayang, tidak semua ummat Islam tertarik dengan Tasawuf bahkan ada sebagian kelompok dengan bangga mencaci maki pengamal Tasawuf/Tarekat dan menganggap sebagai aliran sempalan. Kemudian mereka dengan bangga menyembah Tuhan menurut pikiran mereka. Tidak pernah sedikitpun terpikir dalam hati apakah caranya menyembah Tuhan ini sudah benar. Memang tidak semua pengamal Tasawuf sampai kepada Makrifatullah, berjumpa dengan Allah, paling tidak jalan yang ditempuhnya sudah benar dan minimal dia bisa merasakan kehadiran Tuhan dalam hatinya.

Kalau kita belum sepenuhnya mengenal Tuhan dan dengan nyata melihat-Nya, maka Shalat tidak ubahnya seperti senam ala Arab, bertawaf keliling Kabah hanya meneruskan tradisi zaman zahiliyah semata. Seluruh ibadah kita tanpa sadar semuanya menyekutukan Tuhan. Tidak ada dosa yang paling besar yang tidak terampuni selain dari Syirik (menyekutukan Tuhan). Maksud hati menuduh pengamal Tasawuf berbuat syirik tanpa sadar kita sendiri penuh dengan kemusyrikan. 

Saya masih ingat pertanyaan kedua yang ditanyakan ketika ingin menekuni Tarekat adalah, “Apakah anda pernah menuntut ilmu kiri (perdukunan), pernah ke dukun, mengambil jimat-jimat dari dukun?”. Kalau pada saat itu masih ada jimat di badan langsung di suruh lepaskan dan dijelaskan juga bahwa yang Haq dengan yang Bathil tidak akan pernah bertemu. Satu kali kita mendatangi dukun/paranormal maka 40 hari ibadah tidak diterima Tuhan. Itulah dasar Tauhid dalam Tasawuf yang saya pelajari. Kemudian banyak sekarang praktek perdukunan dicampur adukkan dengan ajaran Agama termasuk dengan ilmu Tasawuf agar bisa diterima masyarakat inilah yang merusak ilmu Tasawuf sehingga masyarakat menganggap Tasawuf identik dengan kesaktian dan gaib semata. Jika anda ingin menekuni sebuah Tarekat selidiki terlebih dahulu nama Tarekatnya apakah termasuk kedalam salah satu Tarekat muktabarah dan apakah Mursyidnya mempunyai silsilah (tali keguruan) yang bersambung sampai ke Rasulullah SAW. Dua hal ini sangat penting sekali agar kita tidak terjebak ke jalan yang keliru.

Lalu bagaimana dengan kami yang belum mengenal Allah?

Teruskanlah ibadah, karena sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun dan tidak ada satupun diantara kita yang berhak mengklaim tentang kebenaran. Seringlah bershalat Tahajud bermohon kepada-Nya agar dipertemukan dengan orang yang bisa mengantarkan kepada-Nya. Orang yang belum bertemu dengan Wali Mursyid adalah orang disesatkan Tuhan (maka segeralah menjadi orang yang diberi petunjuk agar rahmat dan karunia-Nya senantiasa mengalir selebat hujan dari langit). Carilah metode yang bisa mengantarkan langsung kepada-Nya, bersungguh-sungguh dijalan itu. Pastilah mendapat kemenangan dunia dan akhirat!

Tulisan ini semoga dapat menjadi obat dan membangunkan kita dari ketidaksadaran untuk segera dengan sungguh-sungguh mencari dan keluar dari keterbatasan. 

Semoga Allah Yang Maha Rahman dan Maha Rahim membukakan hijab siapapun yang membaca tulisan ini.

Amin Ya Rabbal Alamin…

Jalan Menuju ALLAH SWT.


JALAN MENUJU TUHAN
Tasawuf : Jalan Menuju Tuhan


Ada anekdot dalam dunia mistis, “Jika ia mencintai batu maka ia adalah batu. jika ia mencintai manusia maka ia adalah manusia. Jika ia mencintai Tuhan, maka aku tidak bisa menjawab. Aku khawatir jika aku menjawabnya kalian akan melempariku dengan batu“. Demikian gambaran bagaimana rahasia dan tingginya ajaran tasawuf hingga tidak jalan lain bagi penganut tasawuf jika membuka ajaran tersebut di muka publik kecuali dimusuhi dengan umat yang tidak mengetahui dan mengenal tasawuf.

Sebenarnya kemunculan tasawuf sejalan dengan tabligh Nabi Muhammad saw kepada manusia di Arab. Namun ajaran tasawuf ini diajarkan Nabi Muhammad khusus kepada beberapa sahabatnya yang memiliki tingkat spiritual yang lebih tinggi dibandingkan dengan sahabat lainnya, seperti Ali kwh, dan sebagainya. Tidak semua sahabat beliau yang diajarkan tentang ajaran tasawuf ini, mengapa? jawabnya adalah bukankah nabi Musa as sebagai simbol eksoteris tidak dapat mengikuti “alur pikir” Khidr, simbol pembawa pesan esoteris. Demikian juga dengan para sahabat nabi, tidak semua dapat menjangkau ketinggian ajaran ini. Mungkin ini adalah salah satu alasan mengapa ajaran tasawuf belum banyak diketahui saat itu.
Ada beberapa riwayat yang menunjukkan bahwa tradisi tasawuf ini sudah ada sejak Nabi saw hidup, misalnya:

Nabi Muhammad: Aku adalah orang ‘Arab dengan tanpa huruf ‘ayn (rab), dan Ahmad dengan tanpa huruf mim (ahad). Barang siapa yang yang telah melihatku, maka ia telah melihat Haqq.
Dalam suatu riwayat dikisahkan suatu ketika Aisyah memasuki kamarnya. Nabi yang waktu itu di dalam, bertanya: “Siapa kau?”. “Putri Abu Bakar”, jawabnya. “Siapa Abu Bakar?” tanya beliau. Saat itu barulah Aisyah menyadari bahwa Nabi sedang dalam keadaan yang berbeda.
Nabi Muhammad: Seandainya Abu Dzar mengetahui apa yang tersembunyi di hati Salman, maka dia pasti bakal membunuhnya.
Ali: “Aku mempunyai sejenis pengetahuan dalam batinku, yang bila saja aku membukanya pada orang banyak, niscaya engkau akan gemetar seperti tali panjang yang dijulurkan ke dalam sumur yang amat dalam“. Dalam riwayat lain diriwayatkan melalui Abu Hurairah dengan perbedaan redaksi. Kemungkinan besar Abu Hurairah tidak menyebutkan nama Ali sebagai narasumbernya sebagaimana yang terjadi pada riwayat-riwayat dari Abu Hurairah biasanya.
Pada hari Thaif Rasulullah SAW berbicara berdua saja dengan Ali, maka sebagian sahabat berkata “Lama sekali pembicaraan beliau dengan anak pamannya”. Ketika disampaikan pada Rasul, Beliau SAW berkata “Bukan aku yang berbicara dengannya tetapi Allah yang berbicara dengannya”.
Suatu hari sesudah menunaikan shalat, Nabi melihat seorang pemuda (Haritsah bin Malik bin Nu’man al-Anshari?) yang lemah dan kurus, wajahnya pucat, matanya cekung serta berjalan gontai dan susah payah. Nabi pun lantas bertanya: “Siapakah engkau?” “Aku telah meraih tingkat keimanan tertentu,” jawabnya. “Apa tanda-tandanya?” tanya Nabi. Dia menjawab, “Keimananku itulah yang membuatku sedih, yang menyebabkanku bangun malam dan membuatku senantiasa haus di siang hari (lantaran puasa). itulah yang membuatku lupa akan segala sesuatu di dunia ini. Aku melihat seolah-olah Arsy Allah ditegakkan untuk menghitung amal-amal manusia yang dikumpulkan di padang mahsyar dan aku termasuk salah seorang di antara mereka. Aku melihat para penghuni surga bergembira dan berbahagia, dan para penghuni neraka sedang diazab dan disiksa. bahkan, sekarang ini, telingaku seakan-akan mendengar gelegak api neraka yang demikian dahsyat.” Nabi pun berpaling kepada sahabat-sahabatnya dan bersabda, “Dia adalah salah seorang yang hatinya telah diterangi Allah dengan cahaya keimanan.” Kemudian beliau menoleh kepada pemuda itu dan bersabda, “Pertahankan keadaanmu seperti sekarang ini, jangan sampai keadaan ini sirna.” Pemuda itu pun menyahut, “Wahai Rasulullah! Tolong doakan aku agar Allah menganugerahkan kesyahidan kepadaku.” Tak lama setelah pertemuan ini, terjadilah peperangan. Pemuda itu kemudian ikut perang dan gugur sebagai syahid.
dan berbagai riwayat lainnya seperti percakapan Imam Ali dengan sahabatnya Kumayl tentang Wali Tuhan yang ada di setiap zaman.

Tatkala Nabi saw wafat, Saidina Abu Bakar meneruskan tali estafet spiritual sentral dari Nabi, meskipun sahabat Nabi lain juga meneruskan dakwah Nabi. Tidak diragukan lagi bahwa Abu Bakar memiliki keunggulan yang diakui oleh sahabat-sahabat lain. Abu Bakar bukan hanya memegang kekhalifahan dunia akan tetapi juga kekhalifahan kerohanian. Saidina Ali adalah sahabat Nabi yang juga meneruskan kepemimpinan kerohanian dari Nabi. Keyakinan akan keunggulan dan afdhaliyah Imam Ali as. di atas para sahabat lainnya telah diyakini sebagian sahabat besar seperti Salman al-Farisi, Abu Dzar al-Ghiffari, al-Miqdad bin al-Aswad, Khabbab, Jabir ibn Abdillah al-Anshari, Abu Said al-Khudri, Zaid bin Arqam, dkk. Hal ini dapat juga dilihat dari hampir semua sanad tarikat menyambung melalui pribadi Ali kwh. satu-satunya sahabat yang pernah berkata “Bertanyalah kepadaku”, bahkan tentang sesuatu sampai hari kiamat. Dalam masa ini tasawuf masih belum begitu kentara atau terekspos dalam sejarah. Kemungkinan riwayat-riwayat tentang tasawuf kalah marak dengan riwayat tentang masalah suksesi kepemimpinan setelah Nabi Muhammad saw wafat, masalah hukum fiqh yang menjadi aspek penting dalam kehidupan umat Islam, dan masalah-masalah lain dalam menyatukan umat Islam yang baru saja ditinggalkan Nabi Muhammad saw. Namun beberapa riwayat yang patut diketahui misalnya riwayat terakhir di atas.

Seiring dengan berjalannya waktu, tasawuf mulai lebih dikenal pada masa para raja dinasti Islam melakukan berbagai kemajuan dalam Islam, mulai dari penyebaran agama Islam, kemajuan ekonomi, penyerapan ilmu pengetahuan, filsafat dan teknologi. Beberapa latar belakang yang memungkinkan tasawuf mulai dikenal misalnya: kebobrokan moral dan spiritual yang marak seiring dengan kemajuan ekonomi dan kemaksiatan yang merajalela. Kekeringan spiritual tersebut semakin bertambah parah sejalan dengan semakin eksisnya ajaran fiqih yang lebih menekankan pada aspek-aspek lahiriyah dan saling menyalahkan dan memusuhi antar pemeluk mazhab. Selain itu masalah lainnya adalah masuknya filsafat dalam tradisi Islam. Wilayah Islam yang semakin luas menjadi jalan masuk bagi filsafat, cara berpikir wilayah lain dalam tradisi pemikiran Islam. Filsafat Yunani, Persia menjadi salah satu bagian ilmu pengetahuan dalam tradisi umat Islam sehingga memunculkan para filosof Muslim dan ahli kalam yang pada akhirnya filsafat menjadi bintang dalam tradisi Islam. Mereka menggunakannya untuk menjawab segala persoalan yang ada, termasuk tentang Tuhan dan masalah yang berhubungan dengan-Nya.

Pertumbuhan tasawuf yang awal masih minim dengan istilah-istilah asing. Semua penjelasan tasawuf masih sederhana. Namun tatkala filsafat mulai masuk dalam tradisi Islam, istilah-istilah asing mulai dimunculkan. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan bagaimana jalan hidup bertasawuf, menjelaskan ‘perasaan’ para sufi kepada para murid-murid yang baru memulai perjalanan mistik. Tasawuf juga mengajarkan bahwa untuk ‘menjumpai’ Tuhan bukanlah dengan akal filsafat sebagaimana yang marak saat itu. Tasawuf pulalah yang mengisi kekosongan aspek moral spiritual yang tidak diajarkan dalam hukum fikih saat itu yang hanya mengajarkan dan berdebat tentang aspek-aspek lahiriyah semata.

Namun diterimanya tasawuf di tradisi Islam, bukan tanpa aral. Sebagian tokoh, terutama kalangan ulama fikih menganggap tasawuf bukan dari ajaran Islam, tasawuf ajaran sesat, meninggalkan syariat dan sebagainya. Namun semua tuduhan tersebut terbantahkan, banyak ayat-ayat Qur’an yang menunjukkan kebenaran tasawuf. Semua para sufi besar menempatkan al-Qur’an dan hadis Nabi sebagai landasan mereka. Hanya saja mereka, kelompok penentang tasawuf tidak memahami ajaran tersembunyi dalam al-Qur’an sehingga mereka menentang tasawuf. Bukankah Nabi pernah bersabda: “al-Qur’an mempunyai makna lahir dan batin“. Rumi juga menuliskan bahwa: “al-Qur’an adalah pengantin wanita yang memakai cadar dan menyembunyikan wajahnya darimu. Bila engkau membuka cadarnya dan tidak mendapatkan kebahagiaan, itu disebabkan caramu membuka cadar telah menipu dirimu sendiri, sehingga tampak olehmu ia berwajah buruk. Ia mampu menunjukkan wajahnya dalam cara apapun yang disukainya. apabila engkau melakukan apa-apa yang disukainya dan mencari kebaikan darinya, maka ia akan menunjukkan wajah yang sebenarnya, tanpa perlu kau buka cadarnya“.

Mengenai tuduhan bahwa sufi meninggalkan syariat merupakan tuduhan yang tidak berdasar. Para tokoh sufi memegang syariat dengan kuat, bahkan lebih teguh daripada para penentangnya. Lihatnya saja bagaimana Abu Yazid al-Bustami – yang pernah ekstase dan mengucapkan “Subhani, subhani, Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada lagi tuhan selain Aku, maka menyembahlah kepada-Ku“,- tidak pernah meludah di tanah di dekat Masjid, tidak pernah makan buah melon karena ia tidak tahu bagaimana sunnah Nabi Muhammad saat memakannya, Bahkan salah satu perintah Tuhan yang difirmankan kepadanya, “Untuk keluar dari keakuanmu, ikutilah kekasih kita, Muhammad orang Arab. Lumurilah matamu dengan debu kakinya dan teruslah mengikuti dia“.

Lihat juga berapa rakaat shalat sunah yang al-Hallaj si Hulul dirikan di dalam penjara sebelum penyalibannya. Bahkan dalam keadaan disalib dan mendekati ajalnya, Al-Hallaj menyuarakan do’a pada Allah, “Wahai Tuhan, mereka semua yang sedang berkumpul di sini adalah hamba-hambamu yang mencoba membunuhku demi kefanatikannya terhadap agama-Mu, dan juga dengan alasan untuk mendekatkan diri mereka kepada-Mu. Oleh karenanya, ampunilah mereka semua. Seandainya Kau singkapkan pengetahuan kepada mereka sebagaimana yang Kau anugerahkan padaku, niscaya mereka tidak akan bertindak sebagaimana yang dilakukannya padaku ini“. Begitu pula dengan Ibn ‘Arabi sang Wahdah Wujud, bukanlah ia penganut mazhab zahiriyah yang hampir selaras dengan madzab Hanbalinya Ibn Taymiyah. Keteguhan memegang syariat ia lakukannya sekalipun dapat membahayakan nyawa diri dan muridnya, seperti diceritakan ketika Ibn ‘Arabi berjalan-jalan dengan para muridnya dan bertemu dengan rombongan khalifah. Ia melarang muridnya memulai salam, – sebagaimana kebiasaan saat itu,- pada rombongan khalifah yang saat itu mengendarai kuda karena menurut sunnah Nabi pengendara kuda harus memulai salam terlebih dahulu kepada pejalan kaki. Diantara amalannya yang diajarkan kepada muridnya, adalah dzikir agung “La ilah illa Allah”, menjaga kelanggengan wudhu, melarang rukhshah (mencari kemudahan dalam hukum) dan sebagainya.

“Tak kenal maka tak sayang“, mungkin pepatah ini pantas ditujukan kepada para penentang tasawuf. Mereka menentang dengan gigih tasawuf karena belum mengenal, mengetahui, memahami bagaimana ajaran tasawuf sesungguhnya. Namun begitu mereka mengetahui maksudnya mereka pasti akan mengikuti dan mengamalkannya. Demikianlah yang terjadi pada para penentang tasawuf, seperti al-Izz ibn Abd Salam. Konon dahulu ia pernah mengatakan ketika ia masih mengingkari komunitas sufi, “Apakah ada jalan lain yang kita punyai selain al-Qur’an dan al-Hadits.” Namun Tuhan menuliskan takdir lain baginya. Ketika berkecamuk peperangan melawan orang-orang eropa di wilayah Manshurah dekat teluk Dimyat, para ulama berkumpul. Saat itu Syaikh Izz al-Din bin Abdul al-Salam, Syaikh Makin al-Din al-Asmar, Syaikh Taqi al-Din bin Daqiq al-Id dan kawan-kawannya membuat satu majelis. Di majelis itu terjadi diskusi yang cukup menarik mengenai kitab al-Risalah al-Qusyairiyah karya al-Qusyairi. masing-masing memberikan komentarnya tentang materi yang terdapat di kitab itu. ketika sedang seru-serunya acara diskusi berlangsung, datanglah syaikh Abu al-Hasan al-Syadzily.

Melihat kedatangan al-Syadzily, mereka memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan itu untuk bertanya kepada al-Syadzily. Salah satu dari mereka berkata, “Kami ingin mendengar dari anda mengenai maksud yang dikandung dari beberapa bagian dalam kitab ini.” al-Syadzily kaget mendengar permintaan itu. Merasa tidak pantas menjawab, al-Syadzily berkata, “Anda semua adalah orang-orang yang mendapat julukan Syaikh al-Islam dan para pembesar ulama zaman ini. Anda semua telah memberikan semua komentar anda, sungguh sudah tidak ada lagi bagi orang seperti ruang untuk mengomentarinya.”

Mereka tetap mendesak al-Syadzily untuk memenuhi permintaan mereka itu. Mereka berkata, “Tidak begitu, justru kami tetap ingin mendengar komentar anda. Silakan berikan komentar anda.” Didesak begitu, al-Syadzily dengan memuji kepada Allah swt, memulai komentarnya. Di sela-sela al-Syadzily memberikan komentarnya, tiba-tiba syaikh Izz al-Din bin Abdul al-Salam menjerit dari dalam kemah dan kemudian keluar memanggil-manggil dengan suara yang keras, “Kemarilah! Kemarilah! Dengarkan semua apa yang dikatakan al-Syadzily. Ini adalah suatu perkataan yang begitu dekat dengan Allah.“

“Semoga Allah swt menjadikan anda dan kami sebagai golongan orang-orang yang membenarkan wali Allah swt, dan meyakini karamah-karamah atas anugerah dan karunia-Nya.” Demikianlah doa Ibn Arabi dalam korespondensinya dengan Fakhr al-Din al-Razy, penulis tafsir Mafatih al-Ghayb.